Lima, Peru, (ANTARA News) - Pembangunan kembali daerah yang menjadi korban tanah longsor dan banjir akibat El Nino di Peru diperkirakan menelan biaya antara 12 dan 15 miliar dolar AS, kata Menteri Pertahanan Peru Jorge Nieto pada Selasa (4/4).

Ketika berbicara kepada Radio Programas del Peru (RPP), Nieto menambahkan rancangan tersebut bukan hanya akan mencakup perbaikan tapi juga berisi perkiraan mengenai pekerjaan yang akan berlangsung dan mendorong pertahanan terhadap resiko pada masa depan.

Namun, perkiraan Menteri Pertahanan tersebut sangat bertolak-belakang dengan perkiraan yang diberikan oleh menteri ekonomi dan Bank Sentral, yang memperkirakan biayanya berkisar tiga sampai empat miliar dolar AS, demikian laporan Xinhua.

Sementara itu, konsultan swasta, Maximixe, memperkirakan biayanya sebesar tujuh miliar dolar AS.

Bersama itu, Kementerian Transportasi dan Komunikasi mengembangkan rencana pembangunan kembali negeri tersebut --yang akan mencakup semua kerusakan dan penanaman modal yang memerlukan perbaikan.

El Nino melanda pantai Peru pada Desember. Fenomena tersebut semula tidak terlalu kuat tapi secara berangsur berkembang hingga Februari dan Maret, sehingga menaikkan temperatur permukaan air Samudra Pasifik jadi 29 derajat Celsius, tujuh derajat di atas temperatur rata-rata musiman. Fenomena itu memicu hujan lebat dan banjir di 11 wilayah Peru, terutama di bagian barat-laut.

El Nino dipastikan tetap menjadi ancaman, walaupun kekuatannya berkurang, di lepas pantai Peru sampai akhir April atau awal Mei.

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017