Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta bergerak naik 27 poin menjadi Rp13.304 per dolar AS pada Rabu pagi.
"Rupiah terapresiasi, terbawa arus global seiring dengan komoditas yang terus membaik," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta.
Harga komoditas yang cenderung naik dalam sepekan terakhir, menurut dia, mengangkat prospek pertumbuhan ekonomi domestik sehingga membuka peluang bagi penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS.
Harga minyak jenis WTI Crude pagi ini menguat 0,57 persen menjadi 51,32 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,42 persen menjadi 54,40 dolar AS per barel.
Selain itu, ia mengatakan,inflasi Indonesia periode Maret 2017 yang cukup terkendali serta masih kuatnya aliran dana asing ke pasar keuangan domestik turut membuka ruang penguatan rupiah.
Penguatan rupiah, menurut dia, berpotensi berlanjut jika notulensi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pekan ini tidak terlalu hawkish terhadap kenaikan suku bunga acuannya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Pryambada mengatakan bahwa berita-berita positif dari dalam negeri seperti rencana pemerintah memfokuskan belanja negara tahun ini untuk infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan rakyat dan berorientasi pada hasil juga turut memberi kepercayaan kepada pasar terhadap fundamental ekonomi nasional.
"Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri cukup berpengaruh pada fluktuasi mata uang domestik," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017