Kemarin juga masalahnya sama, tapi tidak separah hari ini,"
Timika (ANTARA News) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Timika, Papua pada hari kedua sempat terganggu dengan pemadaman listrik PLN selama 20 menit pada Selasa pagi sekitar pukul 09.30 WIT.
Ketua Panitia UNBK SMK Petra Nelly Manda di Timika, Selasa, mengatakan saat terjadi pemadaman listrik peserta UNBK sesi I tengah mengerjakan materi ujian nasional.
"Saat listrik padam, peserta yang berada di ruang lab dua sudah selesai mengerjakan ujian. Yang jadi masalah yaitu di ruang lab satu karena tegangan listrik di situ tidak kuat. Setelah lampu menyala kembali, butuh waktu sekitar 10 menit lagi untuk siswa melanjutkan ujian karena peralatan stavol dan UPS di ruang lab satu ada masalah teknis," jelas Nelly.
Kondisi tegangan listrik yang naik turun pada ruang lab satu SMK Petra tersebut, katanya, sudah berlangsung sejak hari pertama pelaksanaan UNBK pada Senin (3/4).
"Kemarin juga masalahnya sama, tapi tidak separah hari ini," kata Nelly.
Meski begitu, pelaksanaan UNBK hari kedua di SMK Petra Timika berlangsung lancar.
Pihak SMK Petra Timika membagi peserta UNBK dalam tiga sesi yaitu sesi I mulai pukul 07.30-09.30 WIT, sesi II mulai pukul 10.30-12.00 WIT dan sesi III mulai pukul 14.00-16.00 WIT.
Pembagian peserta UNBK pada tiga sesi ujian lantaran fasilitas komputer yang terbatas. SMK Petra hanya memiliki 50 unit komputer yang terbagi pada dua ruang lab komputer.
Peserta UNBK di sekolah tersebut berjumlah 144 orang, terdiri dari tiga jurusan yaitu teknik komputer jaringan, akuntansi dan perkantoran.
Sebanyak enam peserta UNBK dari SMK Penerbangan juga ikut bergabung mengikuti UNBK di SMK Petra Timika.
Adapun kondisi jaringan internet di sekolah tersebut sejauh ini cukup bagus sehingga peserta dapat mengakses data soal UNBK secara semi online.
Kasus pemadaman listrik PLN bertepatan dengan pelaksaan UNBK SMK di Timika tidak sampai menimbulkan permasalahan serius di SMK Tunas Bangsa Timika.
Kepala SMK Tunas Bangsa Timika Geradus Gadu mengatakan pemadaman listrik PLN bertepatan dengan pergantian sesi peserta ujian dari sesi satu ke sesi dua.
"Pemadaman listrik tadi tidak terlalu mengganggu peserta karena saat itu sedang pergantian sesi. Peserta sudah menyelesaikan ujian saat lampu padam. Setelah lampu menyala kembali, petugas tinggal mengup-load hasil ke pusat," jelas Geradus.
Ia berharap kondisi listrik maupun jaringan internet tidak lagi bermasalah selama dua hari sisa pelaksanaan UNBK tingkat SMK.
"Kami harapkan demikian karena kalau lampu padam atau jaringan internet terganggu tentu sangat mempengaruhi kondisi psikologis peserta. Untuk kejadian lampu padam hari ini, kami menerima informasi dari PLN bahwa hal itu terjadi karena ada jaringan listrik terganggu akibat pohon tumbang," jelasnya.
Sebagaimana di SMK Petra Timika, SMK Tunas Bangsa Timika juga membagi peserta UNBK dalam tiga sesi ujian karena fasilitas komputer yang masih terbatas.
Di sekolah ini, fasilitas komputer yang tersedia hanya 40 unit, sedangkan peserta UNBK berjumlah 102 orang (dua orang mengundurkan diri).
Pihak SMK Tunas Bangsa menyediakan dua ruang lab komputer untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan UNBK, dimana masing-masing ruang lab komputer tersebut diisi 20 peserta dan 14 peserta.
"Fasilitas komputer kami masih terbatas sehingga pelaksanaan UNBK dibagi tiga sesi," jelas Geradus.
SMK Tunas Bangsa Timika sudah dua tahun berturut-turut menyelenggarakan UNBK.
Tahun ini, terdapat sembilan SMK di Kabupaten Mimika yang menyelenggarakan UNBK. Sedangkan 10 SMK lainnya masih melaksanakan UN manual menggunakan kertas dan pensil.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017