Pontianak (ANTARA News) - Kepala Operasional Tripy Indonesia, Khairul Ali, mengatakan, mereka mengharapkan ada kesamaan tarif antara sesama pengusaha transportasi online di Kalimantan Barat. Ini supaya tidak ada beda harga terlalu jauh, yang bisa berujung "perang tarif".

"Sejauh ini, keberadaan Tripy di Pontianak sudah sangat membantu pemerintah dan masyarakat dalam memberikan layanan transportasi online. Meski saat ini sudah ada beberapa perusahaan taxi online yang masuk ke Pontianak, namun tidak menimbulkan kisruh antara pemilih usaha taxi," kata Ali, di Pontianak, Selasa.

Kesepakatan soal tarif di antara pemilik dan pengelola taksi konvensional dan taksi online, kata dia, sangat penting. Agar tidak ada kisruh di antara pengemudi angkutan konvensional dan online, sebagaimana terjadi di Jakarta dan beberapa kota besar lain.


Baca juga: (Presiden setuju batas bawah tarif taksi online, tapi ada transisi)

Baca juga: (Anggota DPR: jangan persulit keberadaan angkutan daring)

Jika dibiarkan, dikhawatirkan bisa berujung pada konflik horizontal masif secara terbuka karena berkaitan langsung dengan nafkah harian.


"Saat ini di Kalimantan Barat, sudah masuk Go Jek dan Bujang Kurir dengan perbandingan Harry cukup jauh. Kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan, namun belum ada kesepakatan," tuturnya.

Tripy Indonesia, kata dia, menghitung tarif berdasarkan jarak dan waktu tempuh.

"Aplikasi ini memiliki fitur Tripy Express yang digunakan untuk melayani antar jemput anak sekolah, pembelian tiket, antar jemput dokumen, dan kurir makanan. Selain itu, Tripy bekerja sama dengan Telkomsel dalam melakukan promosi melalui SMS untuk warga Pontianak," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017