Medan (ANTARA News) - Komandan Pangkalan TNI AU Medan, Kol Pnb SB Supriyadi menyatakan penyebab pecahnya ban pesawat latih jenis Hawk 100 pada Selasa (8/5) kemarin karena buruknya landasan pacu Bandara Polonia Medan "Begitu mendarat di landasan (touch down) kemudian ban bergulir diatas landasan sekitar 100 meter ban sebelah kanan pesawat meledak dan mengeluarkan suara keras," kata Supriyadi di Medan, Rabu, yang juga menjadi co pilot pesawat itu usai melakukan patroli udara ke Selat Malaka. Namun kejadian itu tidak sempat membahayakan atau pesawat oleng karena kecepatan pesawat saat insiden itu sudah menurun hanya 90 km/jam. Sebelumnya berdasarkan informasi yang dihimpun di Bandara Polonia Medan, insiden yang terjadi Selasa sekitar pukul 15.08 WIB sempat menganggu pergerakan pesawat dari dan ke Medan, karena pesawat buatan Inggris tahun 1995 itu baru ditarik keluar dari landasan pacu sekitar pukul 15.30 WIB. Menurut dia, penyebab insiden itu karena kerikil landasan yang dalam beberapa hari terakhir landasan itu diperbaiki karena mengalami kerusakan akibat terkelupasnya aspal yang membentuk kubangan. "Siapa yang mau periksa satu persatu batu kerikil di landasan sepanjang dan selebar bandara itu," katanya. Panambalan landasan pacu secara menyeluruh (overlay) bandara itu hendaknya dilakukan setahun sekali, karena landasan yang memiliki total panjang 2.900 meter dan lebar 45 meter itu hanya menggunakan arah pendaratan satu arah dari runway 05 yang mengakibatkan lapisan aspal menipis dan dibeberapa tempat keluar kerikil tajam, tambahnya. Sementara itu dalam patroli rutin tiga bulan sekali yang dilaksanakan dalam 10 hari itu berakhir pada Kamis 10/5 dan menggunakan satu unit pesawat jenis Hawk 100, dua unit Hawk 200, satu Helikopter Sikorsky Twin Pack S 58 T dan satu unit pesawat Hercules, dengan tujuan pengaman Sumbagut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007