Jakarta (ANTARA News) - Paling sedikit 10 orang tewas dan 50 orang lainnya terluka ketika sebuah ledakan menghajar sebuah kereta bawah tanah di St. Petersburg, kata juru bicara wali kota St Petersburg kepada televisi Rusia.

Presiden Vladimir Putin yang segera mengunjungi kota inbi mengatakan para penyidik sedang menyelidiki apakah ledakan itu ada kaitannya dengan serangan teror atau cuma oleh sebab lain. Dia menyatakan berbelasungkawa untuk keluarga para korban tewas.

Komisi Anti Teror Nasional Rusia menyatakan bahwa alat peledak tak teridentifikasi meledak di sebuah kereta yang sedang memacu di antara dua stasiun. Maxim Liksutov, wakil wali kota Mosko, berkata kepada Interfax bahwa pihak berwajib Moskow memperketat pengamanan subway di ibu kota Rusia itu.

Badan yang mengelola subway menyebutkan bahwa beberapa stasiun kereta bawah tanah di kota Rusia utara itu telah ditutup dan evakuasi penumpang tengah dilakukan di sana.

Para pengguna media sosial serentak memposting foto dan video dari sebuah stasiun kereta bawah tahan di pusat kota itu, menunjukkan orang-orang yang tergeletak di lantai di luar kereta dengan pintu kereta yang sudah rusak.

Para penumpang terlihat menerobos pintu dan jendela, untuk memastikan ada orang di dalam gerbong kereta sembari berteriak "Panggil ambulans!".

Ledakan terjadi di antara stasiun Sennaya Ploshchad dan stasiun Tekhnologichesky Institut.

Putin tadinya akan bertemu dengan Presiden Belarusia hari ini, demikian laman Chicago Times.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017