Banjarbaru, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Dua pendulang intan tradisional di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tewas tertimbun setelah lubang yang mereka gali bersama kelompoknya, longsor sampai menutup lubang pendulangan, Senin.
Menurut Kapolsek Banjarbaru Timur Avan Suligi, kedua korban tertimbun longsor itu adalah Rafii (35) yang meninggal saat hendak dievakuasi ke puskesmas dan Bahrul (49) yang meninggal di lokasi kejadian.
Longsor terjadi Senin sekitar pukul 13.00 WITA. Sebenarnya menimbun lima pendulang tetapi tiga lainnya selamat, namun mereka mengalami luka-luka. Ketiganya adalah Mulkani yang bagian selangkangannya luka, Ridwan luka robek pada paha kanan dan pelipis kepala kanan, dan Irham yang luka lecet pada kaki kiri.
"Tiga korban yang selamat berhasil ditolong rekannya sedangkan dua korban yang tewas karena tertimbun di dalam lubang cukup lama sehingga nyawanya tidak berhasil diselamatkan," kata Avan.
Bencana itu terjadi di pendulangan intan di Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka. Ironisnya pendulang intan yang tewas dianggap sudah biasa oleh masyarakat sekitar yang hampir sebagian besar bermatapencaharian mendulang intan atau berlian.
"Jika ada pendulang yang meninggal karena tertimbun, sudah dianggap hal biasa dan langsung dikebumikan di sekitar tempat tinggal. Kami hanya menerima laporan," kata Avan.
Diduga, lubang pendulangan yang dikerjakan kelompok tersebut longsor dan kedua korban yang berada di dalam lubang tidak sempat menyelamatkan diri saat kejadian.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017