Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menyatakan akan mereposisi (mengatur kembali penempatan) pejabat Departemen Perhubungan (Dephub) yang dinilai tidak profesional di bidangnya. "Misalnya ketika ada keluhan bahwa orang yang ahli di bidangnya tidak ditempatkan pada tempat yang seharusnya, maka saya akan lakukan reposisi," ujarnya seusai serah terima jabatan dari Menhub sebelumnya, Hatta Rajasa di Dephub, Jakarta, Rabu. Dicontohkannya, seorang administrator pelabuhan (Adpel) tentu harus pelaut sebab, kalau bukan pelaut bagaimana adpel tersebut mengetahui soal kalautan dan pelabuhan. Menurutnya, Dephub sebagai departemen teknis harus menonjolkan aspek profesionalisme dalam bekerja. Dia mengatakan, sistem evaluasi sumber daya manusia (SDM) tentu sudah ada di Dephub dan ini akan menjadi salah satu acuan untuk melakukan reposisi. "Intinya, akan ada continuity and change (keberlanjutan dan perubahan). Meneruskan yang ada dengan memperkuat apa yang harus ditingkatkan," tuturnya. Mengenai jangka waktu kerja yang hanya 2,5 tahun, pihaknya akan fokus dan menyusun prioritas. "2,5 tahun. Itu bukan waktu yang panjang. Apalagi, dananya juga terbatas." Untuk itu, fokus menjadi langkah tepat agar sasaran yang ada bisa dicapai. Dia juga mengungkapkan, terjadinya kecelakaan di sektor perhubungan karena faktor interaksi antara regulator dan operator. "Regulasi sudah baik, namun kadang dalam pelaksanaan di lapangan, operator tidak patuh dengan aturan yang ditetapkan," katanya. Faktor lainnya, sarana dan prasarana yang sudah kadaluarsa tetap digunakan tanpa dukungan perawatan memadai. "Karena itu harus ada batas usia teknis." Terakhir, organisasi dan manajemen di dalam setiap industri transportasi harus mengembangkan budaya keselamatan. "Kalau tidak dimulai, bagaimana mungkin kita bisa meningkatkan keselamatan," tukasnya. Jusman juga berjanji menindak tegas operator nakal yang menyebabkan banyak korban dalam kecelakaan transportasi yang ditimbulkannya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007