Surabaya (ANTARA News) - Beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya, Jawa Timur, mengalami gangguan teknis pada saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama, Senin.
Beberapa SMK itu antara lain SMK 45 Surabaya dan SMK PGRI 5 Surabaya yang mengalami gangguan server, jaringan internet "ngadat" dan listrik mati sehingga mengakibatkan sesi satu UNBK mundur dari jadwal yang telah ditentukan.
Di SMK 45 Surabaya, sebanyak 18 siswa dalam satu ruang harus menunda pelaksanaan UNBK pada sesi pertama akibat server utama di ruang tersebut bermasalah dan tidak bisa membuka aplikasi UNBK.
"Saat buka server jam setengah 7 sebelum ujian, server di ruang 7 dan 8 tidak masalah. Tapi di ruang 9 ada masalah," kata Kepala SMK 45 Surabaya Herru Purwanto saat ditemui di sekolahnya.
Herru Purwanto mengatakan, di sekolahnya terdapat 258 siswa yang mengikuti UNBK. Mereka terbagi ke dalam tiga ruang dan tiga sesi waktu ujian.
Karena server di salah satu ruangan tersebut "ngadat", pihak sekolah memundurkan waktu sesi satu menjadi ke sesi dua. Sementara siswa di sesi dua pada ruang tersebut harus mundur ke sesi tiga, tiga ke empat.
Menurut Herru, permasalahan ini baru diketahui sebelum UNBK sesi pertama dimulai. Padahal, saat sinkronisasi pada Sabtu (1/4) lalu, server tersebut tidak masalah.
Solusi dari kendala ini, server utama tersebut diganti server cadangan. Kemudian ada pergeseran waktu ujian. "Saat diganti server cadangan, semua sudah tidak masalah," kata dia.
Selain SMK 45, persoalan serupa juga terpantau di SMK PGRI 5 Surabaya. Koneksi internet sempat menurun saat salah satu siswa mencoba log in ke sistem UNBK. Dari persoalan tersebut, pihak sekolah akhirnya mencoba menggunakan tethering smartphone sebagai back up.
Kepala SMK PGRI 5 Surabaya Tria Hasbi menganggap hal tersebut suatu kewajaran dalam sebuah jaringan internet. Karena itu, di sekolahnya telah disiapkan komputer cadangan untuk client dan server.
"Kalau tiba-tiba log out lebih baik pakai server cadangan dari pada menunggu log in di komputer yang sama. Waktunya bisa lebih lama menunggu karena harus di restart," tutur dia.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Dr Saiful Rachman membenarkan gangguan terjadi di sejumlah sekolah. Namun, dia menegaskan secara keseluruhan gangguan tersebut bisa ditangani.
"Waktu pelaksanaan UNBK tidak terikat, kalaupun tertunda ya masih bisa dilanjut meskipun harus mundur hingga satu sesi," katanya.
Menurut dia, tim help desk yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya sudah cukup membantu. Sehingga setiap ada permasalahan di sekolah bisa segera ditangani. Walaupun siswa harus mengikuti jadwal yang molor.
"Gangguan server memang Bisa saja terjadi. Ada helpdesk juga, kalau ada masalah internet down di SMK PGRI 5 juga sudah tuntas," ujarnya.
Persiapan selama sinkronisasi juga sudah berjalan lancar. Namun, masalah dalam pelaksanaan akan menjadi evaluasi dan pembelajaran berbagai pihak. Seperti di Pasuruan yang sempat listriknya mati selama 10 menit.
"Hari ini loadingnya besar bersamaan, berbeda dengan saat sinkronisasi yang bergantian, saya rasa semuanya sudah terlatih dan tidak masalah dengan masalah ini. Karena sudah tertangani dan UNBK terus berjalan," tuturnya.
Pewarta: Indra/Willy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017