Kepala Desa Santan Tengah Nasrullah dihubungi dari Samarinda, Senin sore, mengatakan banjir mulai melanda kawasan Kecamatan Marangkayu sejak Jumat (31/3) dan terus meluas hingga ke beberapa desa di kawasan itu.
"Banjir terparah berlangsung sejak kemarin (Minggu, 2/4) dan hari ini. Ketinggian air di sejumlah tempat mencapai lebih satu meter," kata Nasrullah.
Di Desa Santan Tengah, kata Nasrullah, banjir menggenangi sedikitnya 20 rumah warga di 10 RT dan empat dusun dengan rata-rata ketinggian air satu meter hingga satu setengah meter.
Genangan air terparah yang melanda Desa Santan Tengah berlangsung di Dusun Kampung Masjid, Dusun Handil 1, serta Dusun Handil 2 dengan ketinggian air lebih satu meter.
"Kalau yang terdampak di Desa Santan Tengah ada ratusan rumah, tetapi rumah warga yang tergenang dengan ketinggian air rata-rata satu meter hingga satu setengah meter terjadi di 10 RT yang berada di dempat dusun," terang Nasrullah.
Selain wilayah Desa Santan Tengah, banjir juga menggenangi rumah-rumah warga di desa lainnya di Kecamatan Marangkayu, yakni Desa Santan Ilir, Santan Ulu serta Desa Semangkok.
Banjir itu mengakibatkan aktivitas belajar mengajar di Kecamatan Marangkayu terpaksa diliburkan.
"Sekolah diliburkan mulai hari ini hingga batas waktu yang belum ditentukan. Jika air sudah surut dan dianggap aman, maka aktivitas belajar mengajar akan kembali dilaksanakan. Kondisi banjir saat ini sangat berbahaya sebab beberapa warga sempat melihat buaya, sehingga kami meminta masyarakat agar tetap wasapada," tutur Nasrullah.
Sementara itu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Marangkayu Ebet mengatakan banjir yang terjadi di kawasan itu juga menyebabkan sejumlah tanaman warga ikut rusak akibat terendam.
Saat ini warga yang terdampak banjir di Kecamatan Marangkayu membutuhkan bantuan selimut dan kebutuhan pokok.
"Di beberapa dusun, warga sangat membutuhkan selimut dan kebutuhan pokok. Hari ini bantuan mulai dikirimkan dari Kabupaten Kutai Kartanegara," ucap Ebet.
Kepala BPBD Kutai Kartanegara Kusuma Wardhana mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah korban banjir di Kecamatan Marangkayu tersebut.
"Saya baru terima informasinya, jadi belum tahu berapa rumah warga yang terendam. Kami masih mengumpulkan datanya," ujar Kusuma Wardhana.
Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017