Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki), Jarot Subiantoro mengatakan belanja IT sektor perbankan pada triwulan I/2007 mencapai lebih dari 30 persen total belanja IT seluruh industri di Indonesia, atau sekitar 100-120 juta dolar AS. "Diperkirakan belanja IT seluruh industri pada triwulan ini adalah sekitar 300-400 juta dolar AS dengan 30 persennya adalah untuk perbankan karena banyak bank-bank besar yang melakukan peremajaan sistem IT mereka," kata Jarot di sela-sela Asia Pasific Conference and Exhibition (Apconex) 2007 di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan, pihaknya memperkirakan pada triwulan II akan terjadi kenaikan belanja IT mengingat pada triwulan I ini masih jauh di bawah target sekitar 600 juta dolar AS. "Belanja konsumen pada triwulan I belum setinggi perkiraan karena biasanya triwulan I itu baru perencanaan, dan baru investasi pada triwulan-triwulan selanjutnya," katanya. Dia sendiri memperkirakan pada triwulan II/2007 belanja IT akan mencapai kisaran 500-600 juta dolar AS. Ditanya tentang Arsitektur Teknologi Perbankan Indonesia (ATPI), Jarot menjelaskan, ATPI lebih memberikan bobot pada model bisnis, dan tidak pada teknologi. "Intinya adalah shared services. Jadi daripada masing-masing investasi sendiri, lebih baik investasi satu, kemudian dipakai bersama. Bobotnya lebih pada model bisnis, tapi tentu juga akan berdampak pada teknologi karena teknologi yang mana yang bisa mendukung itu," katanya. Tapi, katanya, model bisnis ini masih berada dalam tahap pengembangan, apalagi dikaitkan dengan pelayanan-pelayanan yang diupayakan akan dapat diberikan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007