Bagdad (ANTARA News) - Helikopter tempur Amerika Serikat (AS) membunuh lima warga, termasuk dua anak-anak, ketika menembak pejuang di utara Bagdad, kata tentara Amerika Serikat pada Rabu. Letnan Kolonel Mike Donnelly, jurubicara pasukan Amerika Serikat di utara ibukota Irak itu, menyangkal laporan beberapa media bahwa helikopter tersebut menembaki sekolah pada Selasa. "Kejadian itu mengguncangkan jiwa dan sama sekali tidak menguntungkan," kata Donnelly lewat telepon, dengan menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan atas penyebab kematian warga tersebut. Ia menyatakan pejuang terlihat memasang bom jalanan dan menjalankan pos pemeriksaan gelap di dekat kota Mandali, propinsi Diyala, memicu tentara Amerika Serikat memanggil dukungan udara. Serangan helikopter itu membunuh dua di antara pejuang tersebut, tapi wawancara dengan penduduk kemudian menunjukkan kelima warga juga terbunuh, kata Donnelly. Ia mengaku tidak mempunyai keterangan atas usia anak-anak itu. Tentara Amerika Serikat juga mengeluarkan pernyataan berisi sama, menyangkal laporan bahwa helikopter tempurnya menembaki sekolah dasar di Bagdad utara, tapi memastikan sedikit-dikitnya dua anak tewas akibat serangan terhadap pejuang pembom. Pernyataan markas besar Amerika Serikat di Bagdad itu mengatakan helikopter tempur hari Selasa bertindak di dekat Mandali, kota kecil di propinsi Diyala, ketika pilot mendapati pejuang memasang bom di dekat pos pemeriksaan gelap. Sesudah serangan udara itu, pasukan Amerika Serikat, yang dikirim ke daerah tersebut, diberitahu penduduk Irak bahwa kedua pembom itu tewas beserta lima warga di dekatnya, dua di antara mereka anak-anak, kata pernyataan tersebut. "Sebab korban penduduk itu menjadi pokok pemeriksaan Satuan Tugas Kilat saat ini," katanya, "Berlawanan dengan beberapa laporan media, tak ada sekolah ditembaki." Polisi Irak, Kapten Ayad Hussein, sebelumnya memberitahu wartawan bahwa tujuh pelajar tewas akibat sekolah dasar Al-Saada, Mandali, ditembaki helikopter tempur Apache pada Selasa pagi. "Ketika kami menanyakan itu kepada orang Amerika Serikat di daerah tersebut, mereka mengatakan helikopter itu diserang dari daerah dekat sekolah itu," kata Syekh Mohammed Saab Naddawi dari suku Nida kepada kantor berita Prancis AFP. "Tapi, kemudian, ronda Amerika Serikat, yang datang di daerah itu, minta maaf, dengan mengatakan bahwa itu kesalahan pilot," tambahnya. Tuduhan Irak itu mendapat liputan luas media, sementara tentara Amerika Serikat tidak segera membuat tanggapan. Mandali adalah daerah terkenal buruk dengan serangan oleh pejuang Alqaida terhadap pasukan keamanan Amerika Serikat dan Irak. Tentara mengatakan kedua pejuang tewas akibat serangan Selasa itu adalah pembuat dan menanam bom tingkat tinggi serta "dikenali sebagai Abd Qader dan Wadeh Kalifa Doudoush". Balatentara Amerika Serikat sering dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dan serampangan di Irak, kendati komandannya menyatakan persoalannya kini ditangani lebih sungguh-sungguh dan jumlah pembunuhan secara salah menurun. Tentara Amerika Serikat membunuh tiga polisi Irak akibat salah tembak selama serangan terhadap tersangka pejuang Alqaida di kubu Ramadi pada tengah April, kata tentara negara adidaya itu. Lima warga Irak tewas dan belasan cedera akibat serangan darat dengan dukungan udara Amerika Serikat di kota Syiah Sadr pada ahir Oktober tengah malam, demikian dilaporkan Reuters dan AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007