Carpi, Italia (ANTARA News) - Paus Fransiskus pada Minggu (2/4) menyerukan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, mendesak penghentian segera pertumpahan darah di wilayah konflik Kasai.

"Berita terus bermunculan mengenai bentrokan berdarah di Kasai di Republik Demokratik Kongo -- pertempuran yang menimbulkan korban dan pengungsi," kata Sri Paus di hadapan sekitar 20.000 jemaat dalam sebuah misa di Carpi, kota Italia utara yang dilanda dua gempa bumi mematikan pada 2012.

"Saya mengajak semua orang untuk berdoa bagi perdamaian, agar hati orang-orang yang berada di balik kejahatan ini tidak terus diliputi kebencian dan kekerasan," kata Fransiskus.

Setidaknya 400 orang tewas dalam kerusuhan enam bulan yang melanda provinsi Kasai-Tengah, Kasai, Kasai-Barat dan Lomami.

Kekerasan mewabah di daerah terpencil itu sejak pertengahan Agustus, ketika pasukan pemerintah menewaskan Kamwina Nsapu, seorang kepala suku dan pemimpin milisi yang memberontak terhadap pemerintah pusat Presiden Joseph Kabila.

Para pemimpin gereja Kongo dan wakil kepausan di Kinshasa pada Kamis mendesak pasukan keamanan Republik Demokratik Kongo, yang secara luas dituduh memperlakukan lawan secara brutal, menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan berlebihan selama operasi.

Bulan lalu, polisi menuduh para pemberontak membunuh 39 petugas di Kansai, dan pekan lalu dua jenazah pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa ditemukan setelah keduanya dilaporkan diculik di Kasai-Central.

Kedua warga asing tersebut diculik oleh orang tidak dikenal pada 12 Maret, bersama dengan empat warga Kongo yang mendampingi mereka, demikian menurut warta kantor berita AFP.

Penerjemah: Heppy Ratna Sari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017