Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Edi Widiono Soewondo, mengatakan ahwab pihaknya kemungkinan tetap menggunakan penjamin emisi lama yaitu PT Danareksa Sekuritas dan UBS dalam penerbitan obligasi mendatang.
"Itu karena kita masih ada kontrak selama dua tahun," kata Edi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, setelah mengikuti acara BUMN Executive Club (BEC).
PT Danareksa Sekuritas akan menjadi penjamin emisi nasional sedangkan UBS menjadi pihak asingnya.
PLN direncanakan akan menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp3 triliun pada triwulan II tahun ini.
Untuk kepentingan itu, studi untuk mempelajari kondisi pasar amat dikedepankan.
"Lihat kondisi pasar, target sih semester satu tahun ini. Tapi kalau tidak bisa ya baru semester duanya," katanya.
Menurut rencana, dana hasil obligasi PLN akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Tahun lalu, perusahaan listrik yang memonopoli jaringan transmisi di Indonesia itu mengeluarkan obligasi sebesar satu miliar dolar AS dan Rp2,4 triliun sebagai pendanaan awal bagi pembangunan PLTU 10.000 MW.
PLN juga akan mengeluarkan obligasi tambahan Rp12,3 triliun melalui tiga skema yaitu obligasi domestik, obligasi syariah domestik, dan obligasi internasional. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007