Yogyakarta (ANTARA News) - Satu bayi yang masih hidup dari `kembar lima` yang lahir di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta melalui terapi hormon (program bayi tabung) 27 April lalu, hingga Rabu sore kondisinya belum stabil dan masih dipantau oleh tim dokter. Menurut Banu, staf bagian Humas dan Hukum RS Sardjito, belum ada perkembangan yang berarti dari kondisi bayi perempuan yang lahir terakhir tersebut, meskipun dibanding beberapa hari sebelumnya kondisi saat ini lebih baik. Bayi yang masih hidup itu berat badannya mengalami kenaikan, dari 842 gram saat lahir menjadi 870 gram pada Senin (7/5) lalu, dan naik lagi menjadi 910 gram pada Selasa (8/5). Bayi ini setiap tiga jam minum 3 CC ASI (air susu ibu) yang diberikan melalui alat khusus. Sebelumnya, bayi nomor tiga (laki-laki) meninggal pada Senin (30/4) lalu, kemudian disusul bayi nomor empat (laki-laki) meninggal Selasa (1/5) malam, dan bayi nomor dua (laki-laki) serta bayi nomor satu (laki-laki) meninggal dunia Minggu (6/5) lalu. Bayi kembar lima, empat laki-laki dan satu perempuan yang lahir pada Jumat 27 April lalu melalui operasi sesar di RS dr Sardjito Yogyakarta tersebut merupakan hasil dari terapi hormon (program bayi tabung) yang diikuti pasangan Rudi Kuswoyo (29) - Yuli Suhana (26) warga Pacitan, Jawa Timur melalui program Permata Hati di rumah sakit setempat. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007