Dengan biaya mulai dari Rp40.000, pengunjung bisa belajar batik tulis sampai dengan menghasilkan produk sendiri.
Museum Tekstil menawarkan banyak fasilitas bagi para pengunjung (klik untuk fasilitas lainnya) salah satunya adalah kelas batik di Pendopo Batik.
Di Pendopo Batik pengunjung akan diajarkan cara membatik, ada empat pengajar yang siap mengajarkan para pengunjung mulai dari dasar membatik sampai dengan menghasilkan produk.
Alatnya mulai dari kain, canting, hingga pewarnaan telah disiapkan pihak museum.
Tidak hanya batik tulis, batik cap juga bisa diajarkan namun untuk batik cap harga yang di berikan berbeda karena besar kain yang di pergunakan juga berbeda.
Prosesnya yang gampang-gampang susah, mulai dari menggambar sampai dengan proses pewarnaan semua diajarkan secara bertahap.
Tahap awal yang diajarkan adalah menggambar pola pada kain, kemudian pada garis pola di batik menggunakan malam/lilin, tahap selanjutnya adalah pewarnaan.
Proses pewarnaan beragam ada penggunaan pewarna alam dan pewarna kimia, namun untuk kelas dasar yang diajarkan adalah proses pewarnaan menggunankan pewarna kimia.
Tahap terakhir adalah pencucian/pembilasan dan pengeringan. Lama proses belajar 1 – 2 jam tergantung dari kecepatan membatik dari masing – masing pengunjung.
Hasil batik tentunya menjadi milik pengunjung dan untuk pengunjung yang ingin belajar lebih serius ada kelas dengan paket tertentu yang ditawarkan di Pendopo Batik.
Salah seorang yang mencoba membuat batik di museum tersebut adalah wisatawan asal Prancis, Diane.
"I love batik, it’s beautiful. I have two Batiks, I bought it in Bali,I thought it easy when I draw the pattern, but it’s difficult when I hold the canting” kata Diane. (Saya cinta batik karena indah. Saya punya dua yang dibeli di Bali. Awalnya saya kira gampang untuk menggambar pola, ternyata menggunakan canting itu sulit.)
Belajar batik di Museum Tekstil bisa dilakukan setiap hari Selasa – Minggu pada jam 9.00 hingga 15.00 WIB.
Ribuan koleksi
Museum Tekstil Jakarta memiliki ribuan koleksi kain tenun yang disimpan di Ruang Penyimpanan dan Perawatan, akan tetapi yang dipamerkan di gedung utama Museum Tekstil hanya 86 koleksi.
Staf museum, Agus (27) mengatakan koleksi kain tenun yang dipamerkan berasal dari Yayasan Batik Indonesia (YBI), koleksi Tumbu Ramelan.
Dalam kurun waktu satu bulan, koleksi kain tenun Museum Tekstil akan dipindahkan ke Ruang Penyimpanan dan Perawatan, dan akan diganti dengan koleksi yang baru.
"pada tanggal 9 april akan ada penutupan, koleksi lama akan masuk Ruang Penyimpanan dan Perawatan, dan kain tenun yang baru akan dipamerkan sebagai gantinya," kata Agus.
Museum Tekstil memiliki koleksi sejumlah motif-motif cap batik, alat tenun dan benang. Alat tenun dan benang yang dipamerkan tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari NTB, NTT, Jawa Timur.
(Suciati Handayani A / Tommy Hidayat/ BPPJS TK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017