Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Indonesia Tbk akan menerbitkan surat utang atau obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp8 triliun pada 2017.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Darmawan Junaidi di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa pihaknya akan menerbitkan obligasi tahap pertama sebesar Rp3 triliun pada semester pertama 2017.
"Kita ingin ada mixed funding dari penerbitan obligasi, untuk pendanaan jangka panjang," ujar Darmawan Junaidi.
Selama ini, ia mengatakan bahwa pihaknya meraih sumber pembiayaan pengembangan bisnis cenderung berasal dari pinjaman perbankan.
Perseroan, lanjut dia, telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter), yakni Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
Terkait bisnis perseroan, Darmawan Junaidi mengatakan bahwa peluang bisnis perseroan terbuka lebar. Dirinya optimistis setelah 2018, terutama setelah proyek infrastruktur selesai bakal muncul multiplier efek dari hasil pembangunan.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Indonesia, Rizkan Chandra mengatakan bahwa strategi perseroan tahun ini adalah mempertahankan bisnis domestik, ekspansi regional dan ekspansi industri hilir.
Untuk ekspansi luar negeri, lanjut dia, perseroan akan melakukan pengembangan anorganik dengan mencari perusahaan semen regional yang "supply chain"-nya dapat diintegrasi.
Sementara itu, dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Semen Indonesia Tbk disepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp1,8 triliun, atau 40 persen dari laba bersih tahun lalu. Nilai total dividen setara dengan Rp304,92 per saham. RUPST juga sepakat mengangkat Komisaris Utama baru, yakni Sutiyoso.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017