IHSG turun 3,42 poin atau 0,06 persen menjadi 5.589,52 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 0,50 poin (0,10 persen) menjadi 928,66 poin.
"Aksi jual saham oleh sebagian investor membuat IHSG kembali berada di area negatif. Namun, pelemahan IHSG itu relatif terbatas mengingat sejumlah sentimen positif domestik masih cukup kuat," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.
Ia menambahkan, data ekonomi nasional yang sedianya akan dirilis pada awal pekan depan di antaranya berkenaan dengan laju inflasi, diproyeksikan masih stabil sehingga menahan tekanan IHSG tidak terlalu dalam.
Ia mengatakan, pergerakan mata uang rupiah yang cukup stabil juga turut menjaga pasar saham, mata uang yang stabil dengan kecenderungan menguat menandakan ekonomi yang kondusif.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengemukakan Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Maret secara tahunan (yoy) sebesar 3,81 persen atau lebih rendah dari inflasi tahunan bulan Februari sebesar 3,83 persen.
"Proyeksi inflasi Maret yang lebih rendah dari bulan sebelumnya itu menjadi salah satu indikator menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen mengenai laporan laba perusahaan tahun buku 2016 yang positif, diharapkan dapat membawa sentimen positif bagi pasar sehingga membuka peluang besar bagi IHSG untuk kembali menguat.
Sementara itu terpantau pada pukul 10.00 WIB, IHSG bergerak berbalik arah atau ke area positif dengan mencatatkan kenaikan sebesar 3,08 poin (0,06 persen) ke posisi 5.595,33.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 152,58 poin (0,63 persen) ke level 24.148,51, indeks Bursa Nikkei naik 125,61 poin (0,61 persen) ke level 19.188,83 dan Straits Times menguat 1,15 poin (0,04 persen) posisi 3.174,30.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017