Jakarta (ANTARA News) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia menggelar aksi unjukrasa sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap keputusan Presiden melakukan perombakan kebinet yang dianggap tidak mewakili kepentingan rakyat.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu, diikuti puluhan mahasiswa dari sejumlah universitas yang menganggap perombakan kabinet Indonesia Bersatu yang dilakukan Presiden tidak akan membawa perubahan bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Kita telah menunggu perbaikan kebijakan dari Presiden, tetapi justru reshuffle tidak membuat banyak perubahan," kata Ketua BEM Universitas Indonesia, Ahmad Fathul Bari, ketika ditemui di sela-sela berlangsungnya aksi.
Menurut dia, Presiden seharusnya melakukan perombakan di tim ekonomi yang dianggap tidak juga dapat memperbaiki perekonomian masyarakat.
"Tim ekonomi bermasalah dalam kinerjanya, contohnya adalah privatisasi sektor publik, kemudian undang-undang penanaman modal yang justru memudahkan asing masuk kemari, selain itu juga masalah hak tenaga kerja yang tak kunjung terpenuhi," ujarnya.
Pengumuman perombakan kabinet pada Senin (7/5), katanya merupakan parameter kegagalan pemerintahan. Menurut dia, Presiden tidak cukup peka untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Selain mengadakan aksi unjukrasa di depan Istana Merdeka, aliansi BEM se-Indonesia yang di antaranya terdiri dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Diponegoro ini berencana mengadakan aksi yang lebih besar lagi untuk memperingati sembilan tahun reformasi pada 21 Mei.
Dikatakannya BEM se-Indonesia pada 16-19 Mei 2007 di Medan akan melakukan pertemuan selama tiga hari untuk mempersiapkan aksi mereka dan menyatukan sikap.
Aksi yang berlangsung kurang lebih selama 30 menit ini berlangsung damai dan hanya membawa poster seadanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007