Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, mengatakan akan memusatkan perhatian pada divestasi tiga BUMN, yaitu PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Jasa Marga dan PT Wijaya Karya, yang sebelumnya direncanakan selesai pada semester satu 2007. "Prioritas seperti BNI, Jasa Marga, pokoknya BUMN yang telah disetujui DPR," kata Sofyan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, di sela-sela acara BUMN Executive Club (BEC). Hadir dalam acara itu, Mantan Menteri BUMN, Sugiharto, dan sejumlah petinggi serta direksi BUMN. Soal detail program kerja yang akan dilakukan, Sofyan mengaku akan melihat duhulu kondisi serta melakukan studi lapangan menyeluruh. "BUMN ke depan nanti dulu, kan saya masih harus serah terima jabatan dulu," katanya. Menurut dia, yang terpenting adalah menjalankan hal-hal yang telah menjadi komitmen bersama DPR. Menyangkut privatisasi, Sofyan mengatakan akan melanjutkan upaya tersebut, karena menurut dia yang telah dijalankan selama ini cukup baik apalagi bila melalui pasar modal yang saat ini tengah berprospek cerah. Pihaknya juga sedang berkoordinasi untuk melakukan studi agar BUMN menjadi seperti perusahaan publik. "Perusahaan publik itu kan wajib melaporkan neraca keuangannya kepada publik, tetapi bukan perusahaan terbuka," katanya. Hal itu, kata dia, karena salah satu ketentuan dalam UU Pasar Modal menyebutkan bahwa bila perusahaan dimiliki oleh 200 pihak, maka perusahaan wajib melaporkan ke Bapepam, meski tidak tercatat di bursa saham. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007