"Pada tahun ini pemerintah pusat telah mengalokasikan sekitar Rp2,9 miliar untuk membantu lansia di Nusa Tenggara Timur," kata Kepala Dinas Sosial Nusa Tenggara Timur Wilhelmus Foni saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.
Bantuan tersebut, kata dia, diberikan untuk warga lansia di dalam panti berjumlah sekitar 150 orang yang ditangani hingga meninggal dunia.
Dinas Sosial mengelola dua panti lansia pemerintah yang berada di Kota Kupang dan Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Baca juga: (Anies siapkan program khusus untuk warga lansia)
Bantuan juga diberikan untuk warga lansia di panti swasta. Namun, jumlahnya tergantung proposal yang mereka ajukan, selanjutnya akan direkomendasikan ke pemerintah pusat.
Selain itu, bantuan sosial juga disalurkan untuk warga lansia di luar panti berupa beras keluarga sejahtera (rastra) maupun uang tunai sekitar Rp250 ribu per bulan per orang.
"Namun, warga lansia di luar panti itu belum semua mendapatkan bantuan. Dari total 36.000 orang, mungkin yang terlayani sekitar 2.000 orang," katanya.
Bantuan yang diberikan untuk lansia dalam bentuk transfer tunai (cash transfer) dan bisa diambil di Kantor Pos.
Baca juga: (RSUD Banyuwangi luncurkan "Kartu Gandrung" untuk lansia/difabel)
Wilhelmus mengatakan bahwa alokasi bantuan untuk lansia masih terbatas karena tergantung dari kondisi anggaran yang ada sehingga harus secara bertahap.
Namun, dia meyakini banyak warga lansia di provinsi kepulauan itu bisa mendapatkan bantuan selain uang tunai berupa rastra.
Alokasi bantuan rastra yang disalurkan untuk Nusa Tenggara Timur pada tahun ini sebanyak 451.371 keluarga dengan nilai bantuan mencapai lebih dari Rp619 miliar.
"Saya yakin banyak keluarga lansia di luar panti yang juga dapat rastra per bulan sekitar 15 kilogram beras," katanya.
Baca juga: (Begini cara George Clooney beri kejutan fans lansia)
Pewarta: Alousius Lewokeda
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017