Surabaya (ANTARA News) - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan media dan pers tak memenggal pernyataan yang dilontorkan narasumber sehingga berakibat tidak utuhnya suatu informasi untuk masyarakat.
"Kalau informasi yang ditulis tidak utuh dan menyimpang dari fakta maka akan menjadi hoax," ujarnya di sela puncak peringatan Hari Pers Nasional 2017 dan Hari Ulang Tahun ke-71 PWI tingat Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu.
Presiden RI periode 2004-2014 itu dalam sambutannya juga menekankan pentingnya demokrasi karena dinilai memiliki banyak definisi, yang secara sederhana demokrasi adalah kekuatan, kedaulatan, suara dan kemerdekaan rakyat.
Demokrasi yang baik, kata dia, adalah rakyatnya berdaulat, suaranya didengar dan rakyat tidak takut berbicara, kemudian demokrasi yang membuat Indonesia makin maju, adil, aman, damai dan stabil.
"Semua ini untuk kepentingan rakyat. Untuk itu dalam konteks ini semboyan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat juga berlaku," ucap tokoh kelahiran Pacitan, Jawa Timur tersebut.
Pers dan media, lanjut dia, adalah pilar demokrasi, penegak kebenaran dan keadilan, serta menyuarakan suara rakyat, mengontrol jalannya pemerintahan sekaligus membantu menyejahterakan rakyat.
Karena itulah agar demokrasi makin hidup dan berkualitas maka pemberitaan pers harus objektif dan faktual, dan bukan hoax.
Di akhir sambutan, suami Ani Yudhoyono itu juga mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni mengembalikan marwah pers sebagai pilar demokrasi.
"Saya yakin setiap ada kesulitan selalu ada solusi. Yang diperlukan saat ini adalah kesadaran, kemauan dan keberanian untuk melakukan kebaikan bagi bangsa dan negara ini," katanya.
Pada kesempatan sama, SBY yang juga menerima penghargaan Anugerah Prapanca Agung dari PWI Jatim berterima kasih dan bersyukur karena dinilai memiliki konsistensi dalam menerapkan nilai-nilai prinsip demokrasi dan kebebasan pers.
"Semoga penghargaan ini menjadi bagian dari perjalanan hidup saya, anak Pacitan, yang ingin berbuat terbaik bagi bangsa dan negara. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan karena berkenan mengundang saya. Semoga media makin dedikatif dan kontributif bagi negara tercinta ini," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017