"Permintaan tiket penerbangan dan kamar hotel memang meningkat sejak dua pekan lalu karena ada Ceng Beng," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut Solahuddin Nasution di Medan, Rabu.
Menurut Solahuddin yang pemilik Cipta and Tour Travel yang didampingi Wakil ketua Adil Anwar, akibat permintaan yang naik, harga tiket penerbangan juga melonjak atau berada pada tarif batas atas.
Tiket Medan-Jakarta, misalnya rata-rata paling murah Rp1 jutaan dari sekitar Rp800.000 - Rp900.000 per tiket hari biasa.
Diperkirakan seperti biasanya, kondisi permintaan tiket penerbangan yang melonjak itu berlangsung hingga satu bulan atau dua minggu sebelum hari H Ceng Beng dan dua minggu sesudah hari H Ceng Beng tanggal 4 April 2017.
"Setiap tahun Ceng Beng memang selalu diikuti dengan aksi lonjakan permintaan tiket penerbangan dan kamar hotel di Medan dan sekitarnya. Beda dengan Imlek yang justru banyak berangkat ke luar Kota Medan," kata Adil pemilik Prompt Travel.
Menurut Adil yang akrab dipanggil Atek, akibat banyaknya wisatawan ke Sumut khususnya Kota Medan, tempat hiburan dan restoran juga ikut terkena imbas positif yakni kebanyakan tamu.
"Lihat saja, hampir di semua restoran besar di Medan terus padat dengan pengunjung," katanya.
Adil mengaku, meski banyak warga asal daerah di Indonesia maupun asing yang ke Medan, sebagian besar tidak mengunjungi daerah objek wisata khususnya Parapat yang jarak tempuhnya skeitar lima jam dari Medan.
Kondisi itu, karena biasanya para penziarah lebih senang berkumpul dengan keluarga atau kalaupun mau ke objek wisata yang jarak tempuhnya tidak terlalu jauh seperti Berastagi.
Public Relation Manager Santika Premiere Dyandra Hotel and Covention Medan, Gledy Simanjuntak, membenarkan adanya peningkatan pemesanan kamar.
"Setiap Ceng Beng memang banyak pesanan. Tahun ini diprediksi peningkatan bisa di atas 70 persen dari hari biasa," katanya.
(T.E016/I007)
Pewarta: Evaliza Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017