Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda S. Goeltom, menyatakan aliran modal asing masuk ke Indonesia (capital inflow) harus diupayakan masuk ke sektor riil, guna mengurangi kerentanan kaburnya dana-dana itu yang dapat berdampak bagi perekonomian secara keseluruhan. "Sekarang dana-dana itu masuk cukup banyak melalui pasar modal, kita harus mengupayakan supaya masuk ke sektor riil atau investasi langsung, sehingga tidak terlalu bermasalah menyangkut kerentanan yang mungkin terjadi," kata Miranda, di sela Asia Pacific Conference and Exhibiton (APCONEX) 2007 di Jakarta, Rabu. Menurut dia, kalau dana-dana masuk itu tetap bertahan saja di pasar modal, maka dikhawatirkan ada kerentanan dana akan keluar sekalipun menyangkut rumor yang bersifat regional. "Misalnya saja rumornya ada di Filipina, tetapi bisa berdampak kepada pasar modal di Indonesia. Kita bisa terkena sentimen regional, sehingga bisa saja tiba-tiba pergi lagi dana-dana itu," katanya. Ia mengatakan pengeluaran pemerintah untuk tujuan investasi yang sudah mulai meningkat diharapkan dapat memicu pengalihan capital inflow dari pasar modal ke sektor riil. "Misalnya pemerintah sudah membelanjakan anggaran untuk infrastruktur pembebasan tanah untuk jalan tol, tinggal prosesnya saja, sehingga bank-bank yang sudah komitmen membiayai pembagunan jalan tol dapat mulai merealisasikannya," katanya. Menurut dia, investasi yang cukup besar dalam infrastruktur termasuk jalan tol dan listrik, akan diikuti dengan investasi ikutan, seperti industri kecil, pengadaan-pengadaan, dan lainnya yang juga membutuhkan pembiayaan perbankan. "Kita tahu bahwa investasi saat ini agak pelan sejak krisis, sehingga kalau investasi mulai tumbuh lagi, sebagian dana yang ada di pasar modal akan mengalir ke sana," katanya. Sebelumnya (pada awal April 2007), Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan (BKF) memperkirakan modal asing yang masuk ke Indonesia hingga saat itu mencapai lebih dari Rp10 triliun. "Jadi ada lebih dari Rp10 triliun modal asing yang masuk ke Indonesia. Itu fresh money," kata Kepala BKF, Anggito Abimanyu. Ia menyebutkan modal asing itu masuk antara lain melalui dua jalur, yaitu pasar modal dan pasar surat berharga negara atau surat utang negara (SUN). Arus modal asing yang masuk melalui SUN mencapai sekitar Rp7,6 triliun, sementara melalui pasar modal sebesar Rp3,3 triliun. (*)

Copyright © ANTARA 2007