Melihat parameter gempa dan peta guncangan, diperkirakan tidak ada kerusakan yang berarti."
Gorontalo (ANTARA News) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Fathuri mengatakan bahwa gempa tektonik berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) terjadi di Gorontalo, Rabu, pukul 15.20,24 WIB.
Gempa terjadi di lokasi 123,44 derajat bujur timur dan 0.09 derajat lintang utara dengan kedalaman 115 kilometer, serta pusat gempa di Teluk Tomini arah Selatan Taludaa, atau sekitar 70 kilometer Barat Daya Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, dan pihaknya sementara menunggu laporan dari warga bila ada kerusakan.
"Melihat parameter gempa dan peta guncangan, diperkirakan tidak ada kerusakan yang berarti. Tapi, jika ada yang menemukan kerusakan, kami berharap bisa melapor ke BMKG," ujarnya.
Gempa tersebut sempat terasa oleh sebagian warga Gorontalo, namun tidak menimbulkan kepanikan.
Baca juga: (Gempa Gorontalo kagetkan ratusan mahasiswa ini)
BMKG mencatat bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi.
Fathuri mengatakan besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.
"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujar Fathuri.
Lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya, menurut dia, adalah lempeng Pasifik. Adapun lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerahnya.
Baca juga: (Gempa 5,5 Skala Richter guncang Gorontalo)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017