"Saya rasa kita sudah banyak pengalaman, mestinya dari pengalaman ini kita bisa persiapkan lebih bagus. Saya mau yang detil," katanya dalam rapat koordinasi Sail Sabang 2017 di Jakarta, Rabu.
Luhut menginstruksikan pemerintah daerah melakukan persiapan detil mengenai lokasi dan objek wisata yang akan disinggahi para turis saat datang nanti.
"Lalu bagaimana soal WC, plastic debris (sampah plastik), jangan asal saja," tambahnya.
Menurut mantan Menko Polhukam itu, hal itu penting lantaran pemerintah bertekad untuk mengembangkan pariwisata. Pasalnya, penerimaan negara dari pariwisata pada 2019 ditargetkan mencapai 20 miliar dolar AS, lebih besar dari sektor energi yang saat ini masih jadi unggulan.
"Maka, untuk mendorong sektor ini, kita harus tingkatkan keramahtamahan kita, serta infrastruktur seperti jaringan telekomunikasi, radio, televisi, bandwidth juga harus disiapkan. Tapi budaya sana juga harus tetap ditonjolkan," ujarnya.
Berdasarkan kesepakatan dalam rakor tersebut, Sail Sabang 2017 yang akan berlangsung di empat lokasi yakni Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort dan Kilometer Nol, mengangkat tema "Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia".
Sail Sabang akan berlangsung di Sabang (Pulau Weh), Nanggroe Aceh Darussalam pada 28 November hingga 5 Desember 2017 mendatang. Ada pun puncak acara akan berlangsung di Sabang Fair dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo, pada 2 Desember 2017.
Kendati rakor berjalan lancar, Luhut sempat menyampaikan kekecewaannya saat mengetahui Menteri Pariwisata, yang menjadi ketua panitia penyelenggara Sail Sabang 2017 tidak hadir.
Meski tidak secara langsung menyebut nama, ia menyinggung ketidakhadiran Menpar yang dinilainya tak serius mempersiapkan perhelatan pariwisata tersebut.
"Saya mohon kita kerja, jangan main-main. Ini Presiden akan ke sana, masak kementeriannya enggak datang. Masak yang satu hadir, yang lain enggak hadir," katanya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017