Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta perbankan nasional agar bisa menumbuhkan keadilan, dengan tidak hanya mengucurkan kredit korporasi, tetapi juga memberikan kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Bank dengan basis korporasi memang penting untuk menumbuhkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, tetapi ada yang lebih penting, yakni tumbuhkan keadilan," Kata Wapres Jusuf Kalla pada pembukaan The Asia Pacific Conference and Exhibition on Banking Excelence (Apconex) 2007, di Jakarta, Rabu. Menurut Wapres, kehidupan dunia saat ini membutuhkan kedamaian dan untuk kedamaian itu diperlukan keadilan. Untuk dunia perbankan keadilan itu ada di UKM. Dalam pandangan Wapres tidak pernah ada perbankan yang bangkrut karena memberikan kredit ke UKM, tetapi banyak bank kolaps akibat memberikan kredit korporasi. Sekarang ini, tambah Wapres, untuk mendapatkan kredit besar justru lebih mudah dan murah dengan bunga hanya 12 persen, sedangkan kredit kecil sulit dan mahal sekitar 24 persen. "Jadi kita semua mengambil pendapatan orang kecil dengan bunga mahal," kata Wapres dengan nada tinggi. Karena itu, Wapres meminta dunia perbankan bisa lebih banyak menyalurkan dananya bagi UKM. Wapres mengharapkan agar dunia UKM tidak hanya diserahkan kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) karena BPR akan menerapkan bunga tinggi. "Mari kita bangun kembali hubungan dengan BPR-BPR sehingga mereka nanti bisa memberikan kredit ke UKM dengan bunga yang lebih rendah," katanya. Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan rasa terimakasih kepada BI yang telah menurunkan BI Rate-nya menjadi 8,75 persen dan berharap bulan depan BI Rate bisa diturunkan kembali. Wapres juga mengungkakan bahwa bank yang baik bukan karena laporan neraca keuangannya baik, namun perbankan yang bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. "Bank yang sehat bukan karena neraca keuangannya baik, tapi yang berikan banyak manfaat kepada masyarakat," kata Kalla. Menurut Wapres, perbankan diibaratkan sebagai jantung perekonomian bangsa. Karena itu maju-mundurnya dan berani-tidaknya, baik buruknya pertumbuhan ekonomi akan sangat tergantung pada perbankan. Dalam kesempatan itu, Wapres juga meminta perbankan nasional bisa memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Sebelumnya, Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Miranda Gultom, mengakui kegiatan Apconex sangat bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan perbankan bukan saja di Indonesia namun juga di kawasan Asia. Adanya penurunan ratio dalam kredit bermasalah (NPL-Non Performing Loan) menjadi 6,6 persen, ini jelas menunjukkan basis yang kuat bahwa perbankan dalam waktu dekat akan memainkan peran dalam mendorong ekonomi bangsa, kata Miranda. (*)

Copyright © ANTARA 2007