Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Maluku Utara, Buyung Rajilun di Ternate, Rabu, mengatakan provinsi kepulauan dengan jumlah 1.474 pulau, memiliki kekayaan laut yang melimpah, sehingga ikut mendorong promosi wisata pantai melalui wisata mancing atau lomba mancing yang spotnya sikitar tempat wisata.
"Tahun lalu di Morotai dari 4.000 lebih peserta, panitia hanya menerima 116 orang baik domestik maupun manca negara karena keterbatasan sarana pra sarana. Namun jumlah kunjungan wisatawan mencapai ribuan, meningkat dratis saat pelaksanaan lomba," kata Buyung.
Untuk memikat minat wisatawan menyalurkan hobi mancing, tahun 2017 bakal digelar tiga lomba mancing di tiga kabupaten berbeda, dimulai 18-20 Mei 2017 di Halmahera Timur, 27-29 Juli 2017 di Pulau Morotai dan kegiatan Widi International Fishing Tournament (WIFT) yang rencananya berlangsung 25-29 Oktober 2017 di Halmahera Selatan.
Baca juga: (Presiden minta Maluku Utara optimalkan sektor unggulan)
"Minat wisatawan untuk mancing di Malut cukup tinggi dan lomba mancing dari awalnya hanya satu kali, tahun ini menjadi tiga kali," katanya.
Puncak lomba mancing di Malut, memperebutkan Piala Presiden yang spot mancingnya dipusatkan di Pulau Widi, Halmahera Selatan, pulau yang penuh hamparan luas pasir putih sejauh memandang.
"Pulau Widi sangat layak dijadikan spot mancing bertaraf internasional, selain objek wisata pantai juga wisata mancing yang akan didorong," kata Buyung.
Bahkan, ikan-ikan yang diincar pemancing, seperti, Bobara (Trevally Fish) dan lainnya, banyak terdapat di sekitar Pulau Widi karena karang bawah lautnya masih alamiah dan panitia bakal menyediakan 50 kapal nelayan untuk peserta mancing dari sebelumnya di Morotai hanya 14 kapal.
"Kita akan menyiapakan 50 kapal, dinas menyediakan 20 dan 20 disediakan sponsor karena fishing di Morotai kita sudah punya 10 kapal. Nanti ditambah lagi ribuan perahu nelayan," kata Buyung.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017