Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Manggarai Barat, Donatus Jahur dihubungi Antara, Selasa, mengatakan, rambu jalur evakuasi tsunami telah dipasang disepanjang pantai wisata di Labuan Bajo serta beberapa pulau kecil disekitar Labuan Bajo yang banyak dikunjungi wisatawan.
"Rambu jalur-jalur evakuasi itu dipasang untuk mengantisipasi jika terjadi bencana alam tsunami yang dapat membahayakan keselamatan wisatawan," kata Jahur.
Pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi tsunami itu kata Jahur, dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai bantuan pemerintah pusat.
Ia menjelaskan, BPBD Manggarai Barat hanya sebatas memasang rambu jalur evakuasi tsunami di sepanang pantai wisata Labuan bajo, karena kegiatan pengadaan rambu-rambu ini langsung dilakukan BNPB Pusat.
"Kami hanya menerima barangnya saja sedangkan untuk pengadaanya dilakukan dari pusat," kata Jahur.
Jahur mengatakan, obyek wisata di kabupaten ujung barat pulau Flores ini menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi wisatawan manca negara karena keindahan alamnya yang sangat indah.
"Pemerintah memasang rambu-rambu jalur evakuasi ini untuk memberikan rasa aman bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, apabila terjadi bencana alam seperti tsunami maka wisatawan sudah mengetahui jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri menuju arah titik kumpul terakhir dari ancaman bencana tsunami," tegas Jahur.
Pemasangan rambu jalur evakuasi untuk saat ini hanya dilakukan di Labuan Bajo serta beberapa pulau kecil di sekitar Labuan Bajo.
"Khusus untuk di Pulau Komodo belum ada rambu-rambu jalur evakuasi yang di pasang karena jumlah rambu yang ada sangat terbatas," ujar Jahur.
Selain BNPB kata Jahur, BPBD Kabupaten Manggarai Barat juga melakukan pengadaan rambu-rambu jalur evakuasi untuk bencana alam tanah longsor dan banjir di beberapa lokasi rawan bencana alam.
"Rambu-rambu itu sudah dipasang dilokasi rawan longsor dan banjir, sehingga masyarakat di daerah ini bisa lebih berhati-hati ketika melintasi lokasi rawan bencana alam tanah longsor maupun banjir," tegas Jahur.
Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017