Jakarta (ANTARA News) - Menjelang peluncuran Galaxy S8, Samsung menyampaikan pernyataan mengenai rencana perusahaan mendaur ulang perangkat Note 7.
Perusahaan menyampaikan rencana menjual perangkat Note 7 yang sudah diperbarui, namun menyatakan tidak akan menawarkannya di Amerika Serikat (AS).
"Tujuan memperkenalkan perangkat yang sudah diperbarui semata untuk mengurangi dan memperkecil dampak lingkungan," kata Samsung dalam keterangan tertulis.
Perusahaan menyatakan rincian produk termasuk nama, spesifikasi teknis dan kisaran harga akan diumumkan bila perangkat sudah tersedia.
"Samsung tidak akan menawarkan Galaxy Note 7 yang sudah diperbarui untuk disewakan dan dijual di AS," kata perusahaan.
Daur ulang itu mencakup tiga bagian: menyelamatkan komponen-komponen yang masih bisa digunakan seperti modul kamera dan semikonduktor, mengekstrak komponen logam dengan bantuan pihak ketiga yang ramah lingkungan dan menjual perangkat yang sudah diperbarui bila memungkinkan.
Samsung membenarkan akan bekerja sama dengan otoritas lokal dan operator untuk menjual perangkat yang sudah diperbarui, yang menurut rumor kapasitas baterainya lebih kecil untuk mencegah pemanasan berlebih yang bisa membuat perangkat terbakar menurut laman ilmu pengetahuan dan teknologi The Verge.
Perusahaan menyatakan pasar produk tersebut akan ditentukan berdasarkan hasil upaya mereka meminta persetujuan dari regulator lokal.
Rencana daur ulang Samsung datang setelah demonstran Greenpeace menyela di Mobile World Congress bulan lalu untuk mengetahui apa yang akan dilakukan perusahaan dengan 4,3 juta perangkat yang sudah ditarik.
"Pengumuman Samsung adalah langkah pertama untuk menunjukkan upayanya membuat jalan baru untuk mendaur ulang telepon pintar mulai dengan Note 7," tulis Greenpeace di blognya.
"Greenpeace ingin memastikan Samsung memperhitungkan suara jutaan pendukung kami dan memegang komitmennya."
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017