Mataram (ANTARA News) - Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam waktu dekat akan mendapatkan bantuan aplikasi "jammer" atau aplikasi untuk memutus jaringan internet di saat kondisi penting atau darurat.
"Bantuan itu direncanakan akan diberikan oleh Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam waktu dekat ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dikominfo) Kota Mataram Lalu Junaidi di Mataram, Selasa.
Junaidi yang baru pulang dari Jakarta untuk mengikuti pelatihan terhadap aplikasi "jammer" tersebut mengatakan, saat ini sudah ada 35 kabupaten/kota yang mendapatkan bantuan aplikasi itu.
"Sementara untuk Kota Mataram kami dijanjikan dalam waku dekat," katanya.
Sumber daya manusia (SDM) atau operator aplikasi "jammer dari Diskominfo Kota Mataram sudah mendapat pelatihan di Jakarta.
Dengan demikian, setelah aplikasi "jammer" diberikan oleh Lemsaneg, aplikasi tersebut bisa langsung dipraktikkan oleh operator yang ada di Diskominfo.
"Aplikasi ini bisa untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan, dan menangkal berbagai tindakan yang dapat merugikan masyarakat secara umum," katanya.
Pasalnya, apabila aplikasi "jammer" diaktifkan maka dalam radius tertentu semua masyarakat tidak dapat menggunakan berbagai aplikasi yang ada di "handphone".
Salah satu aplikasi yang bisa menggunakan aplikasi "jammer" adalah aplikasi ojek "online". Artinya, jika keberadaan ojek "online" ini dinilai ilegal, maka aplikasi ojek "online" bisa di "jammer".
"Dengan demikian, aplikasi ojek online tidak dapat diakses lagi sehingga hal itu bisa menghindari konflik antarangkutan dan praktik transportasi ilegal," ujarnya.
(KR-NKL/E005)
Pewarta: Nirkomala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017