"Objek-objek wisata di Palabuhanratu mulai dari Citepus, Kecamatan Palabuhanratu hingga Cibangban, Kecamatan Cisolok hanya terlihat beberapa wisatawan saja, bahkan jumlahnya lebih banyak saat libur akhir pekan," kata Seketaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Yanyang Nuryanto di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, sepinya pengunjung ini karena pemerintah tidak menetapkan cuti bersama sehingga baik pelajar maupun karyawan masih tetap beraktivitas seperti biasa. Namun belum diketahui apakah pada malam hari wisatawan yang datang akan bertambah atau tidak.
Tapi, informasi dari pengelola penginapan saat ini 50 persen kamar sudah terpesan. Ini kemungkinan wisatawan datang setelah selesai bekerja atau sekolah sehingga untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya meningkatkan pengamanan di area wisata khususnya pantai.
"Untuk sekarang wisatawan yang datang masih didominasi warga Sukabumi, walaupun sudah terlihat kendaraan berplat Jakarta dan daerah lainnya parkir di hotel dan objek wisata," tambahnya.
Di sisi lain, Yanyan mengatakan adanya pengurangan jumlah wisatawan ini kemungkinan disebabkan akses jalan menuju Palabuhanratu yang rusak belum lagi jika dari arah Jakarta atau Bogor kerap terjadi kemacetan.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada pemerintah terkait untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut karena tempat wisata Palabuhanratu ini merupakan salah satu andalan Pemkab Sukabumi apalagi sudah masuk dalam kawasan Geopark.
Sementara, salah seorang wisatawan asal Cianjur Kinan Putriningsih mengatakan rencananya ia akan belibur di Palabuhanratu hanya sehari saja dan pulang pada Selasa, (28/3) siang karena pada hari esoknya sudah kembali bekerja.
"Saya baru sampai ke sini bersama rekan-rekan, kebetulan tempat bekerja kami masuknya hanya setengah hari," katanya.
Baca juga: (Pemudik Hari Raya Nyepi mulai ramai)
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017