Jakarta (ANTARA News) - Layanan Fixed Wireless Access (FWA) TelkomFlexi milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) triwulan I 2007 membukukan pendapatan kotor (gross revenue) Rp750 miliar, tumbuh 15 persen dibanding periode sama tahun lalu. "Pertumbuhan pendapatan itu didorong meningkatnya jumlah pelanggan yang hingga April 2007 mencapai sekitar 4,6 juta nomor, dengan rata-rata pendaparan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) sekitar Rp60.000," kata VP Public Relation & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, di Jakarta, Selasa. Eddy menjelaskan, pertumbuhan pelanggan tidak terlalu signifikan namun peningkatan pendapatan dipicu antara lain melonjaknya pelanggan layanan FlexiCombo yang hingga triwulan I 2007 telah digunakan sekitar 1,13 juta pelanggan. FlexiCombo adalah layanan yang memungkinkan pelanggan Flexi berkomunikasi di luar kode areanya. Saat ini layanan tersebut telah dinikmati di 265 kota, termasuk di Papua yang dalam waktu dekat layanan ini dapat digelar. Selain inovasi FlexiCombo, lanjut Eddy, pemicu lainnya adalah faktor tarif kompetitif yang ditawarkan Flexi. "Tarif Flexi untuk percakapan lokal pada jaringan yang sama atau "on net" selama 30 menit merupakan yang termurah dibandingkan operator CDMA yang lain," jelas Eddy. Menurutnya, untuk percakapan 30 menit itu Flexi hanya mengenakan tarif Rp 1470 lebih rendah jika tarifnya dibandingkan dengan operator lain yang bisa mencapai Rp 1.500 per 30 menit. "Berdasarkan survei, 90 persen konsumen umumnya hanya bicara sekitar 3 menit. Jadi, untuk apa kita menawarkan tarif murah dengan syarat mencapai satu jam, kalau itu tidak diperlukan pelanggan," kata Eddy.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007