"Saya menyampaikan rasa terima kasih atas pemberian nama Gedung Labtek III Matthias Aroef serta terima kasih kepada semua pihak yang telah menyempatkan hadir di acara peresmian tersebut," kata Prof Matthias Aroef seperti dikutip dalam rilis laman resmi ITB, Senin.
Dalam sehari-harinya, gedung ini menampung aktivitas perkuliahan bagi program studi Teknik Industri (S1), Manajemen Rekayasa Industri (S1), Teknik dan Manajemen Industri (S2 dan S3), serta Logistik Berorientasi Terapan (S2).
Namun setelah melalui pembenahan selama kurang lebih satu tahun, gedung ini pun diresmikan pada Sabtu (25/3) dan mengalami perubahan nama menjadi Gedung Labtek III Matthias Aroef untuk menghargai sumbangsih Prof Dr H Matthias Aroef terhadap keilmuan Teknik dan Manajemen Industri di Indonesia.
Rektor ITB Prof Kadarsyah Suryadi menuturkan sosok Matthias telah menginspirasi beliau untuk membawa ITB tidak hanya menjadi research university, melainkan juga entrepreneurial university.
Baca juga: (Kuliah umum di ITB, Kapolri bicara penyebab perpecahan)
"Saya juga turut menyampaikan rasa hormat dan kagumnya terhadap Prof Matthias dan berharap bahwa dengan dinamakannya gedung Labtek III menjadi Gedung Labtek III Matthias Aroef, seluruh civitas akademika akan terinspirasi untuk dapat memberikan sumbangsih keilmuan seperti Prof Matthias," kata dia.
Wakil Rektor ITB Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi, Dr Miming Miharja menuturkan bahwa proses penamaan bagi suatu gedung di dalam ITB membutuhkan persiapan yang matang.
Diketuai oleh Prof Ir Bermawi Priyatna Iskandar, sebuah tim implementasi penamaan gedung Labtek III dibentuk pada Juni 2016.
"Berdasarkan usulan dari Komunitas Teknik Industri ITB, nama Prof Matthias pun diajukan, dan akhirnya diproses hingga disetujui pada November 2016," kata dia.
Sementara itu, Ketua Komunitas Teknik Industri ITB sekaligus Ketua Program Studi Teknik Industri ITB, Dr Ir Sukoyo menyatakan bermula dari gagasan Prof Matthias untuk merintis adanya program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB hingga diresmikan pada tahun 1971.
"Dan saat ini telah didirikan 197 program studi Teknik Industri yang terakreditasi di seluruh Indonesia," kata Sukoyo.
Baca juga: (Kekuatan Islam jadi penyeimbang dunia, kata Tito di ITB)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017