Cirebon (ANTARA News) - Struktur gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan dirancang kembali dengan mempertimbangkan prestasi dan beban kerja, serta tunjangan bagi pegawai di daerah terpencil, kata Deputi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Tasdik Ginanto, di Cirebon, Selasa. Pada acara Dialog dengan Pemkab Cirebon di Hotel Apita itu, Tasdik menjelaskan prestasi kerja akan diukur setiap tahun dan pada akhir tahun akan muncul tunjangan prestasi yang besarannya tergantung kredit point yang dihasilkan. Sementara itu, besaran gaji berdasarkan beban kerja akan dibuat dengan memperhitungkan beban kerja di setiap satuan kerja sehingga jabatan kepala bagian di satu instansi gajinya tidak akan sama dengan kepala bagian di instansi yang lain. "Selama ini hanya dua komponen yang menentukan gaji PNS, yaitu pangkat dan golongan, padahal bisa saja beban kerjanya dan prestasinya berbeda. Nanti akan ada faktor lain termasuk bagi mereka yang bekerja di daerah terpencil," katanya. Selain itu, menurut Tasdik, saat ini komparasi gaji pokok dari terrendah sampai tertinggi hanya 1 : 3,3 yaitu terendah Rp760 ribu sampai Rp2,45 juta per bulan, sehingga ketika pensiun maka besaran pensiun bulanan para PNS itu akan tidak jauh berbeda, padahal beban kerja dan tanggungjawab saat mereka bekerja berbeda sangat jauh. "Di swasta jika ada 10 tingkat gaji pokok maka komparasi dari terkecil dan terbesar bisa 1 banding 10. Karena di PNS ada 20 tingkat gaji pokok maka idealnya perbandingan itu 1 banding 20," katanya. Ia berharap konsep struktur gaji baru tersebut akan bisa terlaksana paling lambat tahun 2009. Pada bagian lain, ia mengatakan sudah ada tekad pemerintah untuk meningkatkan gaji PNS paling rendah pada kisaran Rp2 juta `take home pay`. "Saat ini gaji terrendah Rp760 ribu dengan ditambah tunjangan maka didapat lebih dari Rp1 juta. Nanti terus akan diperjuangkan sampai minimal Rp2 juta," katanya dan mengungkapkan, tahun 2007 ini akan ada kenaikan tunjangan PNS sebesar 20 persen dan kenaikan gaji PNS sebesar 15 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007