Seperti yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, banjir membuat sejumlah rumah di wilayah desa setempat tergenang air.
"Air dengan cepat meluap dari saluran air yang ada di pinggir jalan, sehingga sebagian rumah warga yang ada di desa setempat menjadi terendam banjir," kata Suprapto warga setempat.
Ia mengemukakan untuk mengantisipasi air supaya tidak masuk kedalam rumah mereka warga berusaha menghalangi air yang masuk dengan menggunakan batang pohon pisang.
"Sudah menjadi langganan air meluap dari dalam saluran air, sehingga menyebabkan banjir dan menerjang sejumlah pemukiman warga," katanya.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Ngembeh dan Desa Segaran, Kacamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, menyusul meluapnya saluran air atau sungai kecil yang ada di desa setempat.
Hudi Priyo, salah satu pengendara yang kebetulan melintas di wilayah setempat terpaksa harus mengurangi laju kendaraannya karena genangan air yang melintas di wilayah tersebut.
"Harus mengurangi kecepatan, karena kalau nekad diterabas, bisa-bisa mobil yang saya dikendarai ini mogok di tengah jalan," katanya.
Dari data yang berhasil dihimpun, banjir dengan ketinggian sekitar 30 centimeter juga terjadi di Desa Tangunan, Kecamatan Puri karena meluapnya sungai yang melintas di wilayah setempat.
Selain itu, banjir dengan ketinggian sekitar 20 centimeter juga terjadi di desa Pohkecik, Dlanggu, Mojokerto,
Banjir juga terjadi di wilayah Gondang, sehingga membuat sejumlah rumah warga tergenang banjir. Warga terus bersiaga khawatir terjadi banjir susulan, mengingat hingga Minggu malam hujan masih terjadi di wilayah setempat.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017