Tapaktuan, Aceh (ANTARA News) - Kegelisan dan ketakutan warga di kemukiman Manggamat Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan dalam dua pekan terakhir semakin tinggi akibat ulah tiga ekor harimau yang memangsa 25 kambing milik warga setempat. "Ini sudah sangat meresahkan warga, penduduk desa kami sudah sangat cemas. , Mereka takut menjadi korban binatang ganas itu. Hingga hari ini sudah 25 kambing dimangsa harimau," kata Kepala Desa Simpang Tiga Jamidun Selian, di Tapaktuan, Selasa. Warga desa simpang tiga, Simpang dua, Jambo Papeun, Mersak dan Kampung Padang yang berada di kaki gungung Simpang Tiga Manggamat dan Gunung Pudung meminta pihak terkait untuk segera turun tangan mengatasi keganasan binatang dilindungi itu. Menurut Jamidun Selian, harimau itu saat ini tidak hanya muncul pada malam hari, namun juga berkeliaran dan mengejar ternak-ternak warga pada siang hari. Untuk mengatasi keganasan hewan pemangsa tersebut, penduduk setempat telah mempersiapkan tombak untuk memburu dan membunuh harimau itu sebab mereka kuatir anak-anak menjadi korban keganasannya. Aktivis Lingkungan T Masrizar mengatakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) harus segera menuntaskan amukan harimau di Kemukiman Manggamat itu. "Pihak terkait harus turun tangan mengantisipasi aksi harimau agar kerugian yang lebih besar dapat dicegah, saya kuatir binatang itu akan memangsa manusia," kata Masrizar. Direktur Institute Study of Society Devolopment Strategy (Insosdes) itu menyebutkan turunya satwa liar separti harimau dan gajah di kabupaten penghasil pala itu, akibat masih maraknya penebangan liar yang masih terjadi di kawasan penggunungan manggamat beberapa pengunungan lainnya di kaki gunung Bukit Barisan. "Turunnya satwa liar seperti harimau dan gajah akibat masih maraknya penebangan liar dan ekses Hak Pengelolaan Hutan (HPH) yang pernah diberikan Pemerintah Pusat di kawasan hutan Aceh Selatan beberapa tahun lalu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007