Kami menyadari bahwa industri galangan kapal merupakan pondasi penting dalam menunjang program poros maritim maupun tol laut

Batam (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kesuksesan industri galangan kapal dapat menjadi salah satu kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sesuai dengan visi pemerintah.


"Pengembangan kolektifitas infrastruktur maritim ini salah satu kuncinya dari galangan kapal. Jadi galangan kapal ini akan melengkapi poros maritim, artinya poros maritim tidak lengkap tanpa industri galangan kapal yang kuat," katanya di sela-sela peluncuran kapal MV Iriana di Batam, Sabtu.


Airlangga mengatakan, industri galangan kapal sebagai manifestasi dari cita-cita tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab besar agar kepentingan negara dalam rangka mewujudkan konektivitas antar wilayah melalui penguatan sarana transportasi laut dapat terwujud.


Saat ini, kata dia, pemerintah telah mengalokasikan anggaran bagi pemenuhan kebutuhan armada kapal melalui pembangunan kapal-kapal negara.


"Momentum tersebut harus dimanfaatkan oleh industri perkapalan nasional sebagai sebuah peluang untuk meningkatkan kemampuan dan utilisasi khususnya untuk pembangunan kapal baru," kata Airlangga.


Menperin berharap, dengan adanya proyek-proyek pembangunan kapal baru, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta, dan yang lebih penting adalah kemampuan untuk meningkatkan penguasaan teknologi.


Kemenperin mencatat, industri perkapalan nasional telah mencapai beberapa kemajuan, di antaranya peningkatan jumlah galangan kapal menjadi sekitar 250 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta DWT per tahun untuk pembangunan baru dan sekitar 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.


'Ke depan diharapkan kapasitas produksi untuk pembangunan baru maupun reparasi kapal dapat terus ditingkatkan. Sejalan dengan upaya tersebut, akan didorong pengembangan industri komponen agar struktur industri maritim kita semakin kuat," demikian Airlangga.


Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017