Jakarta (ANTARA News) - Buah-buahan tropikal asal Australia seperti mangga, manggis maupun rambutan yang sebenarnya sudah ada di Indonesia mengancam pasar di tanah air. Kepala Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian, Syukur Iwantoro di Jakarta, Selasa menyatakan, sudah lama produk buah-buahan negara beriklim tropis yang berhasil dikembangkan Australia tersebut hendak masuk ke Indonesia. "Kalau kita tidak mati-matian melakukan pertahanan maka produk tersebut akan membanjiri pasar Indonesia," katanya. Dia mengakui, Australia mampu mengembangkan buah-buahan tropikal seperti mangga, rambutan, manggis dan durian secara lebih efisien sehingga bisa diekspor ke Indonesia dengan harga yang murah. Selain itu, tambahnya, mereka juga mampu menghasilkan buah-buahan dengan kualitas dan mutu yang baik sehingga meningkatkan daya saingnya. Syukur menyatakan, saat ini hanya instrumen karantina yang masih bisa diterapkan untuk menahan masuknya buah tropikal asal negeri Kangguru tersebut. "Sekarang ini instrumen karantina masih kuat namun jika nantinya Australia mampu memenuhi persyaratan karantina, apalagi yang bisa digunakan untuk menahan produk buah mereka?," katanya. Menurut dia, salah satu hal yang harus dilakukan untuk menahan membanjirnya produk buah tropikal asal Australia yakni meningkatkan mutu dan kualitas produk Indonesia. Dia mengakui, saat ini mutu hasil pertanian Indonesia kurang bagus sehingga penerapan standar mutu terhadap produk luar tidak akan efektif jika kondisi di dalam negeri tidak diperbaiki. "Penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar yang banyak diincar negara lain untuk memasukkan produknya," katanya. Sementara itu di tempat terpisah Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Deptan, Djoko Said Damardjati menyatakan, produk pertanian Indonesia harus memiliki standar kualitas sebagai upaya membendung banjirnya produk impor dan memperkuat daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007