Toronto, Kanada (ANTARA News) - Dewan sekolah terbesar Kanada beserta organisasi nasional Girl Guides telah membatalkan rencana kunjungan ke Amerika Serikat karena ketidakpastian soal siapa saja yang diizinkan masuk ke Amerika Serikat.
Dewan Sekolah Distrik Toronto, yang membawahi lebih dari 250.000 siswa, Rabu, mengeluarkan keputusan yang meminta sekolah-sekolah untuk menangguhkan kunjungan para siswa mereka ke Amerika Serikat, menurut juru bicara dewan itu, Ryan Bird.
Namun, 25 kelompok yang sebelumnya telah mendapat izin tetap akan diberangkatkan.
Dewan telah mengikuti perkembangan menyangkut perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang melarang warga negara sejumlah negara berpenduduk mayoritas muslim memasuki AS, kata Bird.
Baik versi pertama maupun versi kedua larangan Trump itu telah dimentahkan pengadilan AS.
"Karena ketidakpastian menyangkut perintah kedua itu dan apakah (perintah) akan terus diterapkan, kami harus mengambil keputusan," tulis Bird salam surat elektronik.
"Tanpa menyebut nama, kami mendapat beberapa pertanyaan dari kalangan siswa, orang tua siswa serta staf soal status kunjungan ke AS."
Baca juga: (Pasukan Perdamaian PBB terancam pengurangan anggaran Amerika Serikat)
Bird tidak bersedia mengatakan jumlah siswa yang akan terkena dampak dari larangan Trump itu tapi "bisa dikatakan bahwa siswa-siswa kami di seluruh negeri menyebut-nyebut soal perintah eksekutif (Trump, red)."
Organisasi Girl Guides Kanada telah mengambil langkah serupa awal bulan ini.
"Keputusan operasional kami untuk membatasi kunjungan ke AS pada saat ini adalah langkah yang sulit, tapi alasannya satu-satunya adalah untuk memastikan semua putri dan perempuan di Guiding bisa berpartisipasi semuanya dalam kunjungan-kunjungan yang diselenggarakan oleh Guiding, ke mana pun tujuannya," tulis organisasi itu dalam pernyataan di lamannya.
"Tidak mudah mengambil keputusan itu. Tujuan utama kami adalah menurunkan risiko para anggota kami mengalami kesulitan di perbatasan dan untuk memastikan bahwa tidak ada satu anggota pun yang tidak bisa ikut."
Dewan-dewan sekolah dan organisasi kepemudaan lainnya juga sedang mempertimbangkan untuk mengambil keputusan yang sama.
Dewan sekolah Ottawa-Carleton di ibu kota negara Kanada telah meminta para orang tua untuk memberikan tanggapan terhadap penangguhan kunjungan.
"Para orang tua tidak menginginkan kunjungan (ke AS, red) dibatalkan," ujar juru bicara Dewan, Sharlene Hunter, melalui surat elektronik.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017