Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN pascaperombakan kabinet Sofyan Djalil akan membuka kantor barunya pada pekan pertama menjabat untuk menerima masukan dari berbagai pihak. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Sofyan Djalil kepada wartawan di Kantor Presiden Jakarta, Selasa siang. "Seminggu pertama saya akan buka kantor besar-besaran minta pendapat dari siapa pun," katanya. Sekalipun mengaku secara mental lebih siap menduduki pos barunya namun Sofyan merasa perlu untuk melakukan up-date terlebih dahulu kondisi di BUMN sebelum kemudian mempersiapkan langkah-langkah apa yang akan dilakukan. "Itu sebabnya hari-hari pertama ini saya akan bertemu dengan berbagai pihak. Tadi pagi saya ketemu dengan internal bankir," ujarnya. Namun, Sofyan mengatakan privatisasi sejumlah BUMN yang telah disepakati akan dipercepat. "BNI itu potensinya besar, ...kemudian Widya Karya, Jasa Marga dan lain-lain," katanya. Pada kesempatan itu Sofyan mengatakan siap untuk bertugas di pos baru karena pada masa lalu telah akrab dengan bidang tersebut. "Saya pernah menjadi staf ahli Pak Tanri (Tanri Abeng), komisaris di beberapa BUMN dan pernah punya konsultan yang sebagian kliennya BUMN," katanya. Sofyan Djalil adalah satu dari dua menteri yang digeser posisinya ke pos baru pada perombakan kabinet tahap dua yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin, 7 Mei 2007. Pada Senin lalu, Presiden mengumumkan tujuh menteri baru dalam jajaran kabinetnya yaitu Mensesneg, Menhub, Menkominfo, Meneg Pembangunan Desa Tertinggal, Menhukham, Meneg BUMN dan Jaksa Agung. Para menteri baru tersebut akan dilantik oleh Presiden Yudhoyono di Istana Merdeka, 9 Mei 2007.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007