Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah berunding melalui saluran-saluran rahasia sebagai pelengkap hasil-hasil pertemuan yang telah dipublikasikan baru-baru ini. Harian The Haaretz mengutip beberapa menteri kabinet Israel yang tak disebut namanya dan para politisi lainnya, yang mengatakan, bahwa Olmert telah memberikan mereka kesan bahwa dia mengharapkan `kemajuan politik yang penting,` melalui pembicaraan-pembicaraan rahasia, dalam bulan-bulan mendatang. Miri Eisin, seorang jurubicara Olmert mengatakan: "Saya tak tahu apapun mengenai pembicaraan-pembicaraan melalui saluran rahasia itu." Hasan Asfour, seorang perunding Palestina yang dekat dengan Abbas, mengatakan:" Saya benarkan tidak ada pembicaraan-pembicaraan rahasia dan perundingan-perundingan melalui saluran gelap." Haaretz mengatakan, para peserta perundingan-perundingan rahasia dan apa persoalan yang dibahas tidak diketahui, namun pembicaraan-pembicaraan diduga dilangsungkan untuk langkah-langkah membangun kepercayaan dan mencakup berbagai persoalan politik. Olmert dan Abbas telah mengadakan beberapa pertemuan umum sesuai desakan Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice. Menurut pernyataan-pernyataan, pembicaraan-pembicaraan itu difokuskan pada langkah-langkah untuk membangun kepercayaan. Namun beberapa pejabat AS mengatakan, bulan lalu ada harapan-harapan bahwa kedua pihak akan memulai membicarakan status akhir atau berbagai masalah pokok. The Haaretz seperti dikutip Reuters melaporkan, Olmert kini sedang berjuang untuk masa depan politiknya setelah laporan komisi-komisi resmi pekan lalu menyalahkan penanganannya atas perang terhadap gerilayawan Hizbullah di Lebanon tahun lalu. Satu perkembangan penting dalam upaya-upaya perdamaian dengan Palestina akan membantu Olmert menangkis seruan-seruan agar dia mundur.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007