Korea Utara sedang berusaha mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau AS dengan hulu ledak nuklir, dan melakukan dua kali uji coba nuklir serta beberapa peluncuran rudal tahun lalu.

PBB (ANTARA News) – Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) "mengutuk keras" uji coba rudal dan mesin rudal balistik Korea Utara terbaru, serta mengecam "perilaku yang semakin tidak stabil" dari Pyongyang.


Kecaman tersebut muncul saat militer Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka mengamati aktivitas di Korea Utara yang menunjukkan Pyongyang kemungkinan bersiap-siap melancarkan uji coba nuklir lagi.


"Peluncuran dan uji coba mesin merupakan pelanggaran berat terhadap kewajiban internasional Korea Utara," kata DK PBB dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Kantor Berita AFP.


"Para anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan serius atas perilaku Korea Utara yang semakin tidak stabil dan mencolok serta provokatif dalam menentang Dewan Keamanan," tambahnya.


Korea Utara sedang berusaha mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau AS dengan hulu ledak nuklir, dan melakukan dua kali uji coba nuklir serta beberapa peluncuran rudal tahun lalu.


Meskipun dikenai serangkaian sanksi PBB sejak uji coba perangkat nuklir pertama pada 2006, Pyongyang menegaskan akan tetap melanjutkan programnya.


Korea Utara berusaha melakukan uji misil lainnya yang gagal pada Rabu, menurut Amerika Serikat dan Korea Selatan, atau berjarak dua pekan setelah Pyongyang meluncurkan empat roket yang disebut sebagai bor untuk menyerang pangkalan Amerika di Jepang.


Pada hari Minggu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un secara pribadi mengawasi dan memuji pengujian "sukses" itu yang disebut Pyongyang sebagai mesin roket baru, yang dapat dengan mudah dialihfungsikan untuk rudal.


Pernyataan DK PBB itu mengatakan para anggota "menekankan pentingnya Republik Rakyat Demokratik Korea Utara guna menunjukkan komitmen yang tulus untuk mendenuklirisasi dan menekankan pentingnya upaya mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan sekitarnya."

(Baca juga: Korea Utara uji rudal)

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017