Kendari (ANTARA News) - Menteri kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti mengajak nelayan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menghindari penggunaan bom ikan.
"Penangkapan ikan menggunakan bom merusak lingkungan tempat hidup dan bertelur ikan. Karena itu harus kita perangi para pelaku bom ikan," kata Susi dihadapan nelayan saat bekunjung di Pelabuhan Perikanan Samudra Kendari, Jumat.
Hingga saat ini kata Susi, penangkapan ikan yang merusak lingkungan atau destructive fishing masih banyak ditemui dan terjadi dibeberapa daerah, dengan cara menggunakan bahan peledak (bom ikan) dan juga potasium.
"Saya sudah keliling Indonesia, seperti di Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, NTT, NTB masih banyak ditemukan karang-karang yang rusak karena di bom, ungkap Susi," katanya.
Menurut Susi, dari keluhan warga atau nelayan daerah yang dikunjungi tersenut mengaku bajwa kerusakan lingkungan perairan karena bom ikan dilakukan oleh orang-orang atau nelayan dari Sulawesi Tenggara.
"Ini bener lho, mereka mengeluh karena yang melakukan pemboman ikan itu berasal dari Sultra. Karena itu saya datang untuk meminta nelayan di daerah ini hentikan penggunaan bom ikan," katanya.
Bahkan Susi menyebutkan ada salah satu daerah di dekat kota Kendari yang kerap dijadilan tempat merakit bom ikan yakni Pulau Saponda.
(Baca: Menteri Susi larang bom ikan karena merusak ekosistem perairan nasional)
Pewarta: Suparman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017