Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menegaskan mereka akan terus berada di pasar untuk memastikan bahwa rupiah tidak akan bergejolak terlalu dalam. "BI akan senantiasa di pasar mencermati perkembangan nilai tukar, sehingga terjaga volatilitas yang kita harapkan karena yang utama adalah rupiah yang stabil," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Budi Mulia, di Jakarta, Selasa. Menurutnya, penguatan rupiah itu disebabkan fenomena aliran modal masuk global jangka pendek yang juga terjadi di banyak negara lainnya, seperti Malaysia, Thailand dan Korea. "Nilai sekarang ini masih aman, karena kalau tidak, BI pasti akan menetapkan (BI Rate) pada posisi lain," katanya. Dia menambahkan BI juga akan melihat untuk mengukur langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral negara lain untuk menjaga nilai tukar masing-masing. BI mencatat nilai tukar rupiah secara rata-rata menguat mencapai Rp9.096 per dolar AS pada April dibandingkan Rp9.196 pada Maret, bahkan pada awal Mei, rupiah terus menguat mencapai Rp9.052 per dolar AS. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007