Alumni program sarjana University of Birmingham dan program magister London School of Economics and Political Science itu mengaku menghubungi teman-temannya pasca serangan tersebut.
"Mereka pada panik 'wah gini wah gitu'. Pastinya sangat sedih sekali ya dengan berita-berita ini, tadi aku juga melihat sosmed teman-temanku yang masih di sana," ujar Gita Gutawa kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis.
Anak komposer Erwin Gutawa itu menyayangkan serangan tersebut dapat terjadi. Pasalnya, dia merasa Inggris salah satu kora teraman di dunia.
"Karena mereka terkenal dengan kamera di mana-mana dan sistem intelijen yang kuat, kecolongan seperti itu pastinya sangat disayangkan tapi ini bisa jadi waspada juga," ujar dia.
"Mudah-mudahan ini cuma kecolongan sekali dan enggak akan terulang lagi," sambung dia.
Gita Gutawa sendiri mengaku pernah beberapa kali berkunjung ke Gedung Parlemen yang menjadi lokasi penyerangan, dan mengaku sering main ke daerah yang menjadi icon-nya Inggris itu.
"Dulu sebelum kuliah sempat gimana ya nanti sekolah di UK tapi memang pas aku di sana aman saja kok, nyaman saja, semuanya friendly," kata dia.
"Dan, apalagi London ya, isinya sudah multikultural banget menurut ku, jadi jagan dibesar-besarkan lagi ras-nya, jadi mudah-mudahan bisa damai kembali," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017