Ngawi (ANTARA News) - Seorang wanita berusa 52 tahun yang belum diketahui identitasnya diduga menjadi korban amuk massa di Desa Klitik Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, karena dicurigai hendak melakukan penculikan anak di desa setempat.
Warga desa setempat Edi Subagyo di Ngawi, Kamis mengatakan, wanita tersebut ditemukan sedang tergeletak di pinggir jalan dengan kepala penuh luka.
"Diduga ibu itu menjadi korban amukan warga karena tindakannya mencurigakan. Apalagi ia mempunyai ciri-ciri seperti banyak disebutkan pesan berantai di media sosial tentang orang asing berpura-pura menjadi pengemis, namun ternyata adalah penculik anak," ujar Edi kepada wartawan.
Menurut dia, korban saat itu terlihat sedang berjalan sendirian dan terlihat bingung. Lalu ia juga mendekati sejumlah anak kecil yang sedang bermain di lingkungan setempat.
Warga yang melihat hal tersebut langsung meneriaki wanita itu sebagai penculik anak. Teriakan tersebut membuat warga lainnya yang mendengar langsung emosi.
Warga lalu menggiring wanita paruh baya itu keluar kampung. Diduga saat digiring tersebut, wanita itu menjadi korban amuk warga.
Polisi yang mendatangi lokasi langsung mengamankan korban dan membawanya ke RSUD dr Soeroto Ngawi guna mendapatkan perawatan medis.
Kasus tersebut kini ditangani oleh Polsek Geneng, Polres Ngawi. Pihak kepolisian belum bersedia dimintai keterangan karena masih memeriksa identitas korban.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini marak beredar pesan berantai di media sosial tentang isu penculikan anak oleh orang asing yang menyamar sebagai pengemis, orang gila, maupun gelandangan.
Terkait hal itu, pihak kepolisian meminta warga untuk waspada, namun tidak ketakutan yang berlebihan hingga malah menjadi anarkis setiap melihat orang tidak dikenal melintas di wilayahnya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017