Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan rasa kecewanya dan sangat terpukul terhadap hasil reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin petang. "Kami tidak mampu menyembunyikan kekecewaan. Kami benar-benar kecewa," kata Ketua Umum DPP PPP, Suryadharma Ali, kepada pers seusai melakukan rapat tertutup dengan Fraksi PPP di DPR, Selasa siang. Ia mengatakan kekecewaan PPP disebabkan karena pencopotan dua kadernya dari jabatan menteri, yaitu Sugiharto (Meneg BUMN) dan Saifullah Yusuf (Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal). Meski kecewa dan terpukul dengan pencopotan dua menterinya, Suryadharma menyatakan PPP tidak akan menjadi oposisi bagi pemerintah. Hanya saja, lanjutnya, anggota legislatif dari PPP terus akan menunjukkan sikap kritis pada pemerintah seperti yang selama ini ditunjukkan. Ia menyatakan bahwa PPP tidak bisa berbuat banyak terhadap hasil reshuffle, karena keputusan menempatkan seseorang menjadi menteri merupakan hak prerogatif presiden. "Sikap saya jelas seperti yang telah disampaikan dalam muktamar PPP yang lalu, tidak akan membawa PPP jadi partai oposisi. Kita mendukung SBY, tapi kita bersikap kritis. Lapangan PPP bukan saat ini, tetapi pada 2009 dengan target PPP meraih suara 15 persen dari perolehan suara pada 2004 sebesar delapan persen," demikian Suryadharma. (*)
Copyright © ANTARA 2007