"Satu kata untuk menggambarkan Kevin, pintar," kata Sigit di Jakarta, Rabu.
"Atlet itu diciptakan sebagai seorang juara atau dilahirkan sebagai juara, Kevin saya bilang dilahirkan," kata Ade menambahkan.
Apa yang dikatakan para pelatih Kevin tersebut bukan tanpa alasan karena sebelum memenangi gelar di All England 2017 bersama Marcus Gideon, pemain kelahiran Banyuwangi 21 tahun yang lalu tersebut dinilai telah menunjukkan jiwa pekerja keras dan bakat luar biasa yang dimilikinya sejak menimba ilmu di klub.
"Saya tahu Kevin dari Ade Lukas bahwa anak ini bagus," ujar Sigit.
Ketika bergabung latihan, dia menilai Kevin adalah pemain yang rajin kalau latihan dan tidak pernah puas serta selalu menambah jam latihannya.
"Jika tidak terlalu sakit, dia tetap latihan, di situ saya lihat dia memang berbeda dari yang lain," katanya.
Senada dengan Sigit, Ade juga melihat Kevin seorang pemain dengan kemampuan baik dan pantang menyerah yang sudah terlihat sejak dirinya masih remaja.
"Kevin yang tadinya main di tunggal ketika mulai latihan di ganda, saya kenalkan dia untuk suka saja dahulu pada sektor ini," ucapnya.
Pada saat di luar lapangan, Ade sering mengajak sparing anak-anak dengan taruhan.
Ketika pemain lain takut, lanjut Ade, Kevin malah menantang. Pemain ini punya keberanian walau terkadang kalah dan menang ketika bertarung melawan senior.
Di tempat yang sama, Kevin yang mewujudkan impian masa kecilnya untuk menjuarai All England melalui sektor ganda putra mengaku pertama kali harus pindah dari tunggal ke ganda merasa berat karena usianya yang masih belasan tahun.
"Namun, saya terus diberi semangat untuk terus mencoba. Ketika saya coba saya cukup nyaman main di ganda," tutur Kevin.
Kevin menjadi juara di ajang All England edisi 2017 setelah dirinya bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon menumbangkan pasangan asal Tiongkok Li Junhui/Liu Chen di partai final dengan dua game langsung 21-19 dan 21-14.
Kevin/Marcus menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang menyumbang gelar juara untuk di All England edisi 2017 setelah pemain tanah air di sektor lainnya bertumbangan.
Berkat pasangan tersebut, Indonesia memiliki kembali juara untuk sektor ganda putra All England setelah kali terakhir Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merebutnya pada tahun 2014.
(R030/D007)
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017