Jakarta (ANTARA News) - Babak utama turnamen Super Series Indonesia Terbuka, Rabu (9/5) akan menjadi pertandingan yang menentukan bagi dua ganda campuran Indonesia, Nova Widianto/Lilyana Natsir dan Muhammad Rijal/Greysia Polii, saat mereka harus saling mengalahkan di babak pertama. "Sebenarnya sayang, mengapa harus langsung bertemu, di negeri sendiri lagi," ujar Greysia Polii yang ditemui usai latihan di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin sore. Meski menyayangkan pertemuan yang terlalu dini dengan rekan sendiri, Greysia yang bersama Rijal saat ini menduduki peringkat sembilan dunia mengatakan bahwa pertandingan pertama itu sangat menentukan bagi langkah mereka selanjutnya dalam turnamen berhadiah 250.000 dolar AS tersebut. Menurut gadis kelahiran 11 Agustus 1987 ini, pertandingan-pertandingan yang akan dihadapinya pada nomor ganda campuran lebih berpeluang menghasilkan prestasi dibanding pada ganda putri. "Jadi target saya mengalahkan pasangan Nova/Lilyana dulu, karena setelah itu langkah selanjutnya lebih mudah," ujar Greysia yang sebelumnya belum pernah bertemu dengan ganda campuran nomor satu dunia tersebut. "Nova dan Lilyana pertahanannya sangat bagus karena mereka sudah berpengalaman, sedangkan kami, terutama Rijal lebih bagus dalam bermain 'placing' (penempatan bola)," tambahnya. Jika berhasil mengatasi Nova/Lilyana pada babak pertama, selanjutnya Rijal/Greysia kemungkinan bertemu ganda Denmark Jonas Rasmussen/Lena Frier Kristiansen dan pada delapan besar ada finalis Singapura Terbuka, Sudket Prapakamol/Saralee Thungthongkam dari Thailand yang menjadi unggulan ketiga. Sedangkan pada ganda putri, Greysia/Vita yang mencapai final Malaysia Terbuka, pada putaran kedua kemungkinan sudah bertemu juara Swiss Terbuka yang pekan lalu juga menjadi finalis di Singapura Terbuka, Yang Wei/Zhao Tingting dari China. Pertahankan gelar Sementara itu, pemain tunggal putra Taufik Hidayat bertekad untuk mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu sekaligus ingin meraih gelar ketujuhnya di Tanah Air untuk memecahkan rekor Ardi BW yang telah enam kali memenangi Indonesia Terbuka. "Saya ingin mempertahankan gelar juara tahun lalu sekaligus memecahkan rekor yang dibuat oleh Ardi BW, sekarang kami sama-sama sudah menang enam kali," ujar Taufik yang juga ditemui usai berlatih di Istora GBK. Meski demikian, Taufik mengakui bahwa sejak turnamen tersebut beralih menjadi Super Series, tantangan yang dihadapi semakin berat. "Lawan-lawan yang dihadapi sejak awal tidak ada yang enteng," katanya. Apalagi, ia mengakui bahwa hasil yang dicapainya pada turnamen Super Series sebelumnya, Singapura Terbuka kurang memuaskan. Di Singapura Taufik tersingkir pada babak 16 besar, kalah dari pemain Denmark Peter Gade. "Persiapan saya lumayan meskipun hasil di Singapura kurang bagus, tetapi seperti biasanya, dalam dua turnamen berurutan saya selalu menargetkan salah satu diantaranya, kali ini target saya ingin menang di Indonesia," papar pemain ranking 10 dunia yang pada babak pertama akan bertemu pemain China, juara Swiss Terbuka dan runner-up Korea Terbuka, Chen Jin. "Sebelumnya saya pertama bertemu dia sekali, kalah," kata Taufik mengakui. Jika berhasil mengatasi, pemain peringkat tiga dunia tersebut, berikutnya Taufik kemungkinan bertemu juara Singapura Terbuka Boonsak Ponsana yang pada babak pertama melawan pemain yang lolos kualifikasi. Pada babak delapan besar, juara Olimpiade dan Asian Games itu berpeluang jumpa rekan sendiri, Sony Dwi Kuncoro jika pemain ranking 15 itu berhasil mengatasi unggulan keenam dari China Chen Yu pada babak pertama dan pemenang antara Bjoern Joppien (Jerman) dan Chan Yan Kit (Hong Kong) pada 16 besar. Selain tim Indonesia, beberapa tim yang sudah tampak berlatih pada Senin sore adalah tim Taiwan, Belanda, Jepang, dan China yang tampil dengan kekuatan penuh. Turnamen Super Series keenam, Indonesia Terbuka akan dimulai Senin (7/5) malam dengan pertandingan babak kualifikasi yang akan berlangsung hingga Selasa (8/5). Babak utama akan berlangsung pada Rabu (9/5) hingga Minggu (13/5). (*)

Copyright © ANTARA 2007